TANA PASER – Pemkab Paser dipastikan terpilih untuk mengikuti program Gerakan Menuju Smart City pada kawasan Ibu Kota Negara(IKN) baru dan kawasan Pariwisata Prioritas Nasional.
Ini diputuskan berdasarkan hasil seleksi penilaian (assessment) yang dirilis Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Nomor 646/KOMINFO/DJAI/AI.01.04/10/2020 Tanggal 21 Oktober 2020.
Pemkab Paser akan difasilitasi penyusunan masterplan Smart City guna mengembangkan sendiri visi, strategi dan prioritas nya dengan melihat potensi dan permasalahan, kesiapan infrastruktur, serta SDM yang dimiliki.
Sebelumnya, Wakil Bupati Paser H Kaharuddin didampingi Plt Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) Boy Susanto berikut jajarannya, bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) telah mengikuti assessment secara daring pada Jumat (2/10) lalu.
“Selanjutnya Bupati Paser akan mengikat kerja sama yang sinergi dan strategis dengan Direktur Jenderal Aptika Kementerian Kominfo dalam rangka mewujudkan Kabupaten Paser sebagai kota cerdas untuk mendorong kemudahan layanan-layanan publik dan mendukung pembangunan kawasan IKN. Kerja sama ini dituangkan dalam sebuah nota kesepahaman tentang implementasi gerakan Menuju Smart City,” jelas Boy Susanto, Minggu (1/11).
Ruang lingkup nota kesepahaman tersebut antara lain meliputi bimbingan teknis penyusunan masterplan Smart City, pertukaran data, dan legal software menggunakan free and open source software (FOSS) antar OPD, sosialisasi dan focus group discussion (FGD) Gerakan Menuju Smart City, dan integrasi data antar OPD.
“Direktorat Jenderal Aptika Kemenkominfo akan menyediakan tenaga ahli sebagai penyusun masterplannya, sekaligus sebagai pembicara/narasumber pada bimbingan teknis," lanjut Boy.
Sementara Pemkab Paser harus segera membentuk Dewan Smart City yang diketuai oleh Bupati dan beranggotakan semua kepala OPD, serta pakarnya dari kalangan akademisi, sebagai wadah partisipasi antar-sektor dan antar-elemen dalam melakukan percepatan pembangunan dan pelaksanaannya.
Menurutnya, pembangunan berbasis Smart City telah menjadi tren pembangunan kota atau daerah di dunia dan menjadi keniscayaan yang harus diadaptasi Pemkab Paser.
Melakukan pembangunan menggunakan pendekatan Smart City dalam dunia yang makin dinamis saat ini bukan lagi pilihan, melainkan sudah menjadi kebutuhan. Khususnya bagi pemerintah dalam memberikan pelayanan publik yang lebih cepat dan efisien.
Gerakan menuju Smart City ini diniatkan sebagai koridor kolaborasi pemerintah daerah dengan Kementerian yang berperan dan bertanggungjawab dalam mendorong dan melahirkan percepatan implementasi kota cerdas di Indonesia.
Pembangunannya tidak sekadar mengedepankan efisiensi birokrasi dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), namun juga bagaimana membangun masyarakat dengan menjadikan infrastruktur dan sarana TIK sebagai faktor pendukung atau enabler.
Pembangunan ini harus bisa menghasilkan smart people dan smart society. Konsep Smart City adalah konsep yang unik dan dinamis. Inisiasi-inisiasi yang muncul sebagai solusi akan permasalahan kota yang satu tidak serta merta bisa diaplikasikan sebagai solusi akan permasalahan yang muncul di kota lain.
Hal ini terjadi karena Smart City menekankan pentingnya sebuah inovasi untuk menyelesaikan persoalan masing-masing kota/daerah dengan memanfaatkan teknologi TIK, sensor, dan data analytic sebagai faktor pendukung untuk mempermudah penyelesaian masalah (enabling factor).
