BALIKPAPAN- Pasca hujan deras yang melanda Kota Balikpapan selama dua hari pada dinihari tidak hanya banjir tapi juga menyebabkan sejumlah lokasi longsor.
Titik longsor diantarnya, Rt 12 Balikpapan Tengah, Rt8 dan 14 Kelurahan Prapaptan, Jalan Sudirman depan Pelabuhan Semayang, Prapatan Dalam RT 14 Prapatan, RT 03 Telaga Sari, Gunung Belah. Longsor terjadi pada Sabtu malam (6/6/2020).
Sedangkan di BDS arus air banjir menerjang rumah warga sehingga tembok rumah warga roboh dan merusak isi rumah.
Wakil Wali Kota Rahmad Mas’ud meninjau langsung lokasi longsor yang menimpa pemukiman warga RT 14 Kelurahan Prapatan yang berbatasan dengan Lanal Balikpapan, Minggu pagi (7/6/2020).
Rahmad didampingi Danlanal, Kepala PU Yusri Ramli bersama jajarannya, Camat Balikpapan Kota dan Kabid Kedaruratan Logistik BPBD kota Balikpapan, Usman.
Wakil Wali kota berharap ada solusi yang dilakukan dinas PU Balikpapan dengan menggunakan dana tanggap darurat.
“Insyaallah ini bulan ini akan dijalaknkan diperbaiki termasuk di pelayaran, di prapatan, bisa usulkan dana tanggap darurat, Insyaallah segera,” katanya usai kunjungan (7/6).
Rahmad meminta petugas di lapangan baik unsure RT, lurah, camat, BPBD untuk selalu mengingatkan warganya bahaya banjir terutama longsor yang mungkin terjadi terutama bagi yang tinggal di daerah kemiringan.
“Bencana seperti ini kan tidak bisa diprediksi tapi kita harus tetap waspada kalau hujan turun deras dan berpotensi longsor warga dan RT harus saling mengingatkan, ya mungkin mengungsi di rumah saudara dulu yang lebih aman,” tuturnya disaat meninjau.
“Dari tinjauana kami juga meminta agar warga menjaga lingkungan, tidak buang sampah sembarangan dan jangan menebanga pohon-pohon yang mengakibatkan pengupasan lahan yang berdampak pada longsoran tadi ini kita lihat,” imbuhnya.
Rahmad bersyukur hujan deras yang disertai angin, dan petir tidak menimbulkan korban jiwa waluapun ada beberapa titik banjir dan longsor di pemukiman warga.
“Kewaspadaan dan kerjasama semua pihak ini penting. Kita ingatkan terus agar hati-hati bagi yang tinggal di wilayah curam atau perbukitan karena ini sudah mulai banyak turun hujan,” katanya.
Di BDS, pihaknya bersama PU kota berkordinasi dengan RT dan tokoh masyarakat juga telah mencari jalan keluar seperti pembuatan bendali disekitar warga RT yang semalam rumahnya mengalami banjir bahkan rusak akibat terkena arus air.
“teman-teman PU kajian memang design harus ada bendali disana dan terkendala lahan tapi ini akan ditindaklanjuti teman-teman untuk pembebasan lahanya digunakan bendali sehingga air tidak langsung keluar tapi bisa diatur air,” jelasnya.