BALIKPAPAN - Berdiri sejak 1983, keberadaan Pasar Kebun Sayur sampai saat ini belum mendapat sentuhan perbaikan. Selama beberapa tahun terakhir, Pemkot Balikpapan telah memasukkan rencana revitalisasi Pasar Kebun Sayur. Meski hingga kini belum ada bentuk realiasi.
Rencana revitalisasi ini mendapat dukungan penuh dari wakil rakyat. Khususnya dari Komisi III DPRD Balikpapan yang membidangi pembangunan, lingkungan hidup, dan perhubungan. Sebab revitalisasi merupakan hal penting dan mendesak untuk Pasar Kebun Sayur. Apalagi kawasan ini bisa menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD).
Ketua Komisi III Alwi Al Qadri menyebutkan, keinginan warga salah satunya agar ada penambahan ketinggian pasar. Hal ini dia dengar saat melakukan reses yang berlokasi di Kelurahan Margasari beberapa waktu lalu. Misalnya ada permintaan dari masyarakat agar bangunan pasar di Balikpapan Barat ini setidaknya menjadi dua atau tiga lantai.
“Bangunannya cukup tua dianggap sudah tidak representatif,” sebutnya. Namun yang jadi perhatian utamanya adalah relokasi sementara untuk pedagang. Dia berpendapat, hal ini yang juga harus segera dicarikan solusinya sebelum ada proses revitalisasi.
Belum lagi proses revitalisasi akan memakan waktu cukup lama. “Bangun pasar butuh waktu 1-2 tahun. Pedangan perlu disiapkan tempat sementara agar masih bisa berjualan,” katanya. Pemkot Balikpapan memiliki tanggung jawab untuk mencari tempat penampungan sementara itu.
“Harus dicari solusinya, jangan sampai pedagang teriak karena ini piring nasi mereka,” imbuhnya. Dia pun menyadari tentu tidak mudah untuk membangun kembali pasar tersebut. Masalahnya butu anggaran yang tidak sedikit. Prediksinya butuh anggaran sebesar Rp 20 miliar.
Menurutnya jika sudah ada lokasi sementara, maka pedagang akan mendukung dan setuju untuk rencana revitalisasi Pasar Kebun Sayur. Alwi mengimbau meski ada revitalisasi, pasar ini tetap mempertahankan ciri khas sebagai pasar tradisional. Walau nanti konsep bangunan bergaya modern.
“Membangun pasar tidak bisa parsial atau separuh saja. Tapi dibangun menyeluruh. Ciri khas Balikpapan dan Kaltim tidak boleh ditinggalkan,” ucapnya. Pihaknya berencana akan melakukan pertemuan dengan Pemkot Balikpapan untuk mengetahui kelanjutan rencana revitalisasi pasar dan kebutuhan anggaran. (din/pro)
