6.314 Rumah Manfaatkan Jaringan Gas Bumi

- Kamis, 10 Januari 2019 | 06:32 WIB

PASURUAN – Jaringan gas (jargas) untuk kebutuhan rumah tangga terus diperluas. Selasa (8/1) kemarin, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meresmikan jargas di Pasuruan. Jaringan tersebut melayani 6.314 rumah.

Jonan mengungkapkan, jaringan gas bumi tersebut digunakan untuk mengganti pemenuhan gas rumah tangga yang sebelumnya menggunakan elpiji (liquefied petroleum gas/LPG) tabung. Dengan begitu, negara bisa menghemat pengeluaran. ”Negara secara keseluruhan mengurangi impor gas dan bisa menghemat devisa,” ujarnya di Pondok Pesantren Salafiyah.

Dia mengakui kebutuhan elpiji di Indonesia masih tinggi. Kebutuhan secara nasional mencapai 6,5 juta ton. Padahal, produksi dalam negeri setiap tahun hanya 2 hingga 2,5 juta ton. Dengan kata lain, pemerintah harus mengimpor 4 hingga 4,5 juta ton. Pengeluaran itu masih ditambah dengan subsidi elpiji yang harus dikeluarkan pemerintah.

Jonan menyatakan, pemerintah berkomitmen terus mendorong dan mempercepat program jargas. Dengan begitu, semakin banyak warga yang merasakan manfaat penggunaan gas bumi. ”Ini tujuan dari pemerintah agar meningkatkan penggunaan gas dalam negeri dan mengurangi impor,” jelasnya.

Jaringan gas bumi untuk rumah tangga disebut memiliki banyak keunggulan. Gas yang dialirkan melalui pipa ke rumah-rumah merupakan gas alam yang bersih. Jargas lebih aman karena tekanannya lebih rendah daripada elpiji.

Dalam pembangunan infrastruktur kali ini, Kementerian ESDM menugasi PT Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk daerah Probolinggo-Pasuruan. Pembangunan tersebut memiliki nilai kontrak Rp 96 miliar.

Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengungkapkan, di Jawa Timur, potensi penggunaan gas terbilang besar. Nah, adanya jaringan tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gas secara lebih efisien. ”Dari seluruh 6.314 rumah ini, hanya butuh gas 0,2 million standard cubic feet per day (MMSCFD), sedangkan produksi gas di Jawa Timur sangat besar,” jelasnya.

Tahun ini PGN menargetkan membangun 78 ribu sambungan rumah untuk jaringan gas di Jawa Timur. Hal itu disesuaikan dengan target lima tahun pemerintah membangun 4,7 juta jaringan gas. Gigih menyebutkan, pihaknya sedang memetakan daerah yang dapat dikembangkan untuk jaringan gas hingga skema pembiayaan pembangunannya. (ell/jpg/ndu2/k18)

Editor: wahyu-Wahyu KP

Rekomendasi

Terkini

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB
X