Harga Sawit Terus Melonjak, Petani Sawit di Kalbar Tajir Mendadak

- Kamis, 10 Maret 2022 | 12:15 WIB
Kesejahteraan petani, terutama sektor perkebunan di Kalimantan Barat terus meningkat, seiring meningkatnya harga kelapa sawit.
Kesejahteraan petani, terutama sektor perkebunan di Kalimantan Barat terus meningkat, seiring meningkatnya harga kelapa sawit.

Kesejahteraan petani, terutama sektor perkebunan di Kalimantan Barat terus meningkat, seiring meningkatnya harga kelapa sawit. Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Satatistik harga-harga perdesaan 12 kabupaten di provinsi ini pada Februari 2022, Nilai Tukar Petani Kalbar sebesar 148,51 poin. Angka ini naik 2,24 persen dibandingkan NTP bulan Januari 2022 sebesar 145,26 poin.

“Kenaikan NTP pada Februari 2022 disebabkan oleh kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun biaya produksi dan penambahan barang modal. Indeks Harga yang Diterima Petani naik 2,41 persen, sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani naik 0,17 persen,” ujar Kepala BPS Kalbar Moh Wahyu Yulianto.

Kenaikan NTP Februari 2022 dipengaruhi oleh naiknya NTP di Subsektor Hortikultura sebesar 2,62 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 2,85 persen. Kendati demkian tiga subsektor lainnya mengalami penurunan yaitu subsektor tanaman pangan turun 0,01, peternakan 0,41 persen, dan subsektor perikanan 0,06 persen.

Kendati demikian dalam sajian data BPS, terdapat kesenjangan antar sektor pertanian. Pengaruh melonjaknya harga kelapa sawit membuat kesejahteraan petani perkebunan melesat. Tanaman Perkebunan Rakyat sendiri tembus 178,05.

Angka ini nyaris dua kali lipat dibanding sektor lainnya. NPT pertanian tanaman pangan misalnya hanya 94,00. Sedangkan NTP Hortikultura 108,34, dan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan Perikanan 103,81. Sebagai informasi harga tandan buah segar kelapa sawit di Kalbar mencapai Rp3.400 per kilogram saat ini. Angka ini hampir tiga kali lipat lebih tinggi dari beberapa tahun lalu.

NTP Kalbar juga jauh melampaui nasional. Nilai tukar petani nasional pada Februari 2022 sebesar 108,83 atau naik 0,15% dibandingkan pada Januari 2022. NTP nasional Februari 2022 sebesar 108,83 atau naik 0,15% dibanding NTP bulan sebelumnya. Sebagai informasi, NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani.

NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. NTP nasional Februari 2022 sebesar 108,83 atau naik 0,15% dibanding NTP bulan sebelumnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar M Munsif mengatakan pihaknya bersyukur atas kenaikan harga ini. “Tentu menjadi harapan kita bersama baik dari petani sawit, pelaku usaha dan pemerintah daerah itu sendiri. Dengan kenaikan harga bisa mendongkrak kesejahteraan petani atau daerah,” ujar dia.

Dia menjelaskan bahwa kenaikan ini dipengaruhi pasar dunia yang terus membaik dan juga dipengaruhi penyerapan biodisel dari pasar dalam negeri. Melalui program B30, penyerapan CPO semakin meningkat, sehingga berdampak pada harganya. (ars)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Balap Liar Mulai Resahkan Warga Sukadana

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB

Pj Gubernur Kalbar Sidak Pegawai Usai Libur Lebaran

Selasa, 16 April 2024 | 09:12 WIB

Warga Ngabang Keluhkan Tarif PDAM Naik Drastis

Senin, 15 April 2024 | 14:30 WIB

Polres Sintang Cegah Praktik Kecurangan di SPBU

Selasa, 9 April 2024 | 09:27 WIB

Ismail Jadi Pj Bupati Mempawah, Gantikan Herlina

Minggu, 7 April 2024 | 11:15 WIB
X