Seniman Harus Mencoba Hal Baru, Ikuti Perkembangan Zaman

- Kamis, 8 Juni 2023 | 14:53 WIB

Karya seni lukis Yulita Reny Meilda menyedot perhatian saat dipamerkan pada pagelaran seni Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2023. Seperti apa sih karya yang dibuat oleh seniman yang berhasil menarik perhatian ini?

 

AGUS JAYA, Palangka Raya

 

BAGI orang awam, melihat sejumlah lukisan karya Yulita Reny Meilda yang dipamerkan dalam pergelaran seni FBIM 2023 pasti akan bingung dan heran, bagaimana pelukis dapat melukis wajah perempuan di dalam lukisan tersebut secara begitu nyata, tampak halus dan rapi. Ditambah dominasi warna warna terang yang ada di dalam lukisan membuat wajah perempuan didalam lukisan tersebut terlihat sangat cantik. Mungkin tidak ada yang mengira kalau lukisan wajah perempuan tersebut merupakan hasil cetakan dari mesin printing digital.

“Lukisan ini adalah mixed media yaitu lukisan akrilik yang kemudian dilukis di atas lukisan digital,” terang pelukis yang akrab disapa Reny.

Bagi salah satu seniman lukis perempuan yang dimiliki Kalteng ini, seorang pelukis tidak hanya sekedar sebuah goresan seni di atas kanvas dan persoalan mengekspresikan diri. Pelukis juga perlu mencoba hal hal baru dan mengikuti perkembangan zaman.

Demi mengikuti perkembangan zaman inilah yang kemudian mendorong istri dari seniman lukis Kalteng Alfredo A Paul tertarik mendalami dunia seni lukis mixed media. Reny mengaku ada sekitar lebih dari delapan lukisan mixed media yang dia pamerkan dalam pergelaran pameran seni lukis FBIM ini. Renny juga mengaku mengambil model dirinya sebagai sumber inspirasi didalam lukisan nya tersebut.

“Untuk pemeran ini saya mengambil (model) wajah ku, kebetulan saya ini dulu juga seorang penari jadi saya mengambil model ekspresi wajah ku sendiri,” terang Reny.

Reny sendiri menerangkan diri mendapatkan ide melukis lewat mixed media ini setelah terinspirasi melihat berbagai lukisan digital karya para pelukis baik pelukis Indonesia maupun dari luar negeri.

“Banyak karya lukisan digital dari seniman luar yang sekarang dijual di e-commerce dan online, jadi saya pikir saya juga bisa bikin seperti itu,” ujar perempuan yang merupakan pemilik studio dan sanggar seni Bataring ini.

Untuk membuat satu buah lukisan mixed media ini sendiri, Reny mengaku memerlukan waktu yang cukup lama.

“Yang lama itu membuat lukisan digitalnya supaya mendapat gambar yang rapat, halus dan glossy (mengkilat) terang ini,” kata Reny sambil menunjukan lukisan dua orang perempuan yang berjudul Beautiful Fairy woman 2.

Selain berbagai lukisan mixed media dalam pameran seni lukis ini Renny juga mengaku memamerkan berbagai lukisan lain. Salah satu lukisan yang dipamerkan adalah lukisan berjudul budaya bermasker yakni sebuah lukisan tentang bukung atau sosok topeng masyarakat adat Dayak.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X