Perketat Masuknya Hewan Ternak ke Kalteng

- Rabu, 7 Juni 2023 | 13:32 WIB

PALANGKA RAYA-Hari raya Iduladha atau hari raya haji tak lama lagi. Hari-hari menjelang perayaan besar keagamaan ini diwarnai dengan tingginya permintaan hewan ternak sapi dan kambing. Seiring dengan melonjaknya permintaan, maka perlu diperhatikan juga kesehatan dan kelayakan konsumsi dari kedua hewan ternak tersebut.

Pemprov Kalteng melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) mulai mengantisipasi masuknya hewan ternak seperti sapi dan kambing yang berpenyakitan di tengah lonjakan permintaan akan kedua hewan tersebut.

Kepala DTPHP Kalteng Hj Sunarti mengungkapkan, sejauh ini Kalteng memiliki stok sapi, kambing, domba, dan kerbau berkisar di angka 6.600 ekor.

Jumlah tersebut, menurut Sunarti, cukup untuk memenuhi kebutuhan daging se-Kalteng.

“Jumlah demikian pada umumnya cukup untuk mencukupi kebutuhan masyarakat di semua daerah se-Kalteng. Karena lazim digunakan itu sapi, sapi paling banyak di Kotawaringin Barat, karena ada peternakan sapi skala besar Sulung Ranch,” ungkapnya kepada awak media, Senin (5/6).

Sunarti mengatakan pihaknya terus mewaspadai penyakit dan virus yang kemungkinan besar dapat menyerang hewan ternak, khususnya sapi dan kambing. DTPHP Kalteng bersama pihak terkait mulai memperketat pengawasan kesehatan hewan ternak sapi dan kambing yang dipasok dari luar daerah.

“Kami mulai memperketat pengawasan terhadap pasokan sapi dan kambing dari luar daerah, khususnya dari daerah-daerah yang rawan penyakit hewan ternak seperti Sumatera dan Jawa Tengah, kami sangat ketat terhadap hewan yang datang dari daerah-daerah tersebut,” bebernya.

Daerah-daerah tersebut, lanjut Sunarti, berpotensi mendatangkan sapi dan kambing dengan penyakit LSD. LSD adalah penyakit menjijikkan yang menyerang hewan ternak dengan gejala berupa cacar di sekujur tubuh hewan tersebut.

“LSD itu disembelih untuk kurban juga enggak boleh. Kami sudah menutup jalur masuk dari Jawa Tengah karena berpotensi mendatangkan hewan dengan virus tersebut, sudah kami tutup dari dua bulan yang lalu,” ungkapnya.

Sejauh ini, lanjut Sunarti, hewan dengan penyakit LSD belum masuk ke Bumi Tambun Bungai. Oleh karena itu, Sunarti menyebut pihaknya memperketat pengawasan titik-titik pintu masuk hewan ternak ke Kalteng.

“Jika nantinya ditemukan hewan ternak dengan penyakit LSD, akan segera kami lakukan penindakan, langkah pertama adalah hewan tersebut kami musnahkan, lalu kami antisipasi dengan memberikan vaksinasi ke hewan-hewan lain,” jelasnya.

Sunarti menambahkan, untuk saat ini Kalteng masih menyuplai sapi dan kambing dari luar daerah seperti Madura, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Jawa Timur. Untuk memastikan hewan-hewan ternak yang masuk ke Kalteng bebas virus, pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota terkait kesiapan mengantisipasi dan menanggulangi hewan yang terdampak penyakit.

“Misalnya salah satu daerah tidak punya dokter hewan, nanti kami akan memperbantukan tenaga medis veteriner kami untuk memastikan agar sapi dan kambing yang akan digunakan untuk kurban sehat, bebas dari penyakit,” tandasnya.

Sementara itu, salah satu penjual ternak Suryadi mengatakan, animo masyarakat khususnya warga Kota Palangka Raya untuk membeli hewan kurban, terutama sapi dan kambing, diperkirakan bakal lebih besar dibandingkan tahun lalu.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Tujuh Daerah di Kalteng Ini Terima Teguran KPK

Jumat, 26 April 2024 | 10:45 WIB

Infrastruktur di Pedalaman Katingan Memprihatinkan

Minggu, 21 April 2024 | 14:00 WIB
X