Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2023 memasuki babak akhir. Berbagai cabang lomba yang digelar sudah menemukan juaranya. Salah satunya lomba dayung tradisional yang digelar di Sungai Kahayan, kemarin.
AGUS JAYA-DHEA UMILATI, Palangka Raya
LOMBA Jukung Tradisional menjadi salah satu cabang olahraga tradisional yang menarik perhatian masyarakat pada perhelatan FBIM tahun ini. Peserta lombanya banyak. Diikuti 13 tim putra dan 8 tim putri yang merupakan perwakilan dari beberapa kabupaten/kota di Bumi Tambun Bungai. Untuk menuntaskan perlombaan ini, perlu waktu dua hari penyelenggaraan, 25-26 Mei.
Gebby selaku koordinator Lomba Jukung Tradisional mengatakan, lomba ini mengangkat kearifan lokal masyarakat Kalteng, yang mana pada zama dahulu hidup masyarakat Dayak sangat bergantung dari sungai. Aktivitas sehari-hari pun lebih banyak dihabiskan di sungai.
“Jadi dengan adanya Lomba Jukung Tradisional ini, kami ingin memperkenalkan olahraga tradisional ini sekaligus mengajak masyarakat melestarikannya,” kata Gebby kepada wartawan, Kamis (25/5).
Ada 5 orang yang ditunjuk menjadi juri perlombaan ini. Semuanya merupakan mantan atlet Kalteng. Tahun ini pihak penyelenggara juga mengadakan lomba yel-yel terbaik. “Siapa tahu tahun depan bisa dipertimbangkan untuk masuk kategori lomba,” ujarnya.
Lomba yang digelar di bawah Jembatan Kahayan itu menjadi tontonan menarik bagi masyarakat. Tampak juga beberapa wisatawan mancanegara yang turut menyaksikan.
“Minat masyarakat menyaksikan lomba tadi sangat tinggi, karena lombanya menarik,” ucap Ali, salah satu warga.
Ia berharap dengan diadakannya FBIM, masyarakat Kalteng akan lebih memahami makna kesatuan dalam Pancasila.
Babak final yang digelar kemarin (26/5), diikuti empat tim putra dan empat tim putri. Tim putra berasal dari Katingan, Kobar, Gumas, dan Palangka Raya. Sedangkan tim putri berasal dari Palangka Raya, Seruyan, Barsel, dan Kapuas.
Ketua panitia sekaligus ketua dewan juri Lomba Jukung Tradisional FBIM 2023, Yanson menjelaskan, 11 tim yang mengikuti perlombaan kategori putra berasal dari Lamandau, Pulang pisau, Kotawaringin Barat, Kapuas, Katingan, Barito Selatan, Murung Raya, Barito Utara, Seruyan, dan Murung Raya. Sedangkan untuk kategori putri diikuti peserta dari Palangka Raya, Barito Selatan, Kapuas, Pulang Pisau, Kapuas, Seruyan, Barito Utara, Gunung Mas, dan Murung Raya. Diterangkannya, tiap tim beranggotakan 6 orang. “Setiap tim terdiri atas empat orang pendayung, satu juru mudi, dan satu penabuh,” beber Yanson.
Adapun jarak yang mesti ditempuh peserta pada lomba ini adalah 600 meter. Dikatakan Yanson, Lomba Jukung Tradisional FBIM 2023 ini adalah digelar dengan maksud melestarikan salah satu olahraga tradisional masyarakat suku Dayak.