Tari Garbangsari, Kembalikan Marwah Tari Pesisir Kotim

- Jumat, 26 Mei 2023 | 14:33 WIB

PALANGKA RAYA-Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2023 memasuki hari keempat. Berbagai perlombaan permainan tradisional maupun kesenian dan budaya sudah digelar. Salah satunya adalam Lomba Tari Pesisir. Untuk perlombaan ini, peserta dari Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) keluar sebagai juara pertama. Tari Garbangsari yang ditampilkan mereka, mengangkat kembali nama Kotim. Karya Garbangsari juga mendapat penghargaan sebagai penata tari terbaik pada perlombaan ini.

Garbangsari adalah kelompok pengawal Raja Bungsu Sultan dari Kerajaan Sungai Sampit, yang terdiri dari hulubalang, punggawa, dan dayang. Kemahsyuran Garbangsari sebagai pengawal Raja Bungsu dan adat istiadat ritus penyambutan yang telah lama ditinggalkan, dinilai perlu dihidupkan kembali dalam bentuk karya tari garapan. Tiga prosesi utama dari rangkaian ritus penyambutan yang dimaksud, yakni buka lawang dengan adu pertahanan bela diri (kuntau), manjunjung dulang yang berisi sirih pinang ataupun aneka hidangan untuk tamu agung, dan rudat yang berisi syair-syair pujian kepada pembesar negeri.

Tiga prosesi ini kemudian dikoreografikan ulang dengan pendekataan teknik adopsi dan adaptasi beberapa seni yang tumbuh dan berkembang di pesisir Kotawaringin, seperti ladun, tirik, rudat hadrah, syair seloka, dan sarunai raja turun.

“Tahun ini melalui karya Tari Garbangsari, Kotim membawa pulang piala sebagai juara satu. Biasanya Kotim selalu mendapat juara pertama pada perlombaan serupa yakni lomba tahunan FBIM, tetapi dua tahun terakhir ini Kotim lepas dari juara itu, barulah tahun ini didapatkan lagi,” ucap Koordinator Tari Daerah Kotim Abib Habibi Igal saat dibincangi Kalteng Pos, Kamis (25/5).

Sebelumnya dilaksanakan seleksi tingkat kabupaten untuk memilih perwakilan Kotim pada perlombaan ini. Sanggar Indang Nyaho SMAN 2 Sampit lolos seleksi Maret lalu. Kemudian mereka secara intens mempersiapkan tari pesisir ini untuk dilombakan di tingkat provinsi.

“Secara utuh kami mempersiapkan tarian ini selama enam bulan, setelah lolos seleksi tingkat kabupaten, kami lebih intens lagi mempersiapkannya,” ucap koreografer dan penari profesional ini.

Tarian ini dibawakan oleh 20 personel. Terdiri dari sepuluh pemusik dan sepuluh penari (lima laki-laki dan lima perempuan). Pihaknya merasa bangga dengan capaian yang diraih kali ini. Diharapkan ke depannya Kabupaten Kotim dapat meraih juara lagi pada perlombaan yang sama.

“Semoga kami dapat mempertahankan juara ini tahun depan dengan kembali membawa pulang piala, tentu memerlukan dukungan semua kalangan, termasuk Pemkab Kotim, untuk sama-sama menjaga marwah tari pesisir dari Kotim,” tutupnya. (abw/ce/ala)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Infrastruktur di Pedalaman Katingan Memprihatinkan

Minggu, 21 April 2024 | 14:00 WIB
X