Penetapan Pj Bupati Disoal, Layangkan Surat Terbuka ke Presiden

- Rabu, 24 Mei 2023 | 15:19 WIB
Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Bidang Keamanan dan Hukum Sang Made Mahendra Jaya menerima surat terbuka dari Perwakilan Masyarakat Dayak Kalteng, Effrata di Kantor Gubernur Kalteng, Rabu (24/5). (HAFIDZ/PROKALTENG.CO)
Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Bidang Keamanan dan Hukum Sang Made Mahendra Jaya menerima surat terbuka dari Perwakilan Masyarakat Dayak Kalteng, Effrata di Kantor Gubernur Kalteng, Rabu (24/5). (HAFIDZ/PROKALTENG.CO)

Perwakilan Masyarakat Dayak Kalimantan Tengah (Kalteng) menyampaikan aspirasi usai pelantikan Pejabat (Pj) Bupati Barito Selatan (Barsel) dan Pj Kotawaringin Barat (Kobar) dari pejabat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia (RI) di Kantor Gubernur Kalteng, Rabu (24/5).

Pj Bupati Kobar sebelumnya, Anang Dirjo digantikan oleh Budi Santosa yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur BUMD, BLUD, dan Barang Milik Daerah Keuangan Kemendagri RI. Sedangkan, Pj Bupati Barsel sebelumnya, Lisda Arriyana digantikan oleh Direktur Evaluasi Kinerja dan Peningkatan Kapasitas Daerah (EKPKD) Ditjen Otonomi Daerah Kemendagri RI Deddy Winarwan. 

Perwakilan masyarakat Dayak Kalteng, Effrata melayangkan surat terbuka kepada Presiden RI Joko Widodo. Ia merasa keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang menunjuk Pj Bupati Barsel dan Pj Bupati Kobar dari Pejabat Kemendagri RI sangat melukai perasaan pihaknya. Ia beranggapan seakan-akan di Kalteng sudah tak ada lagi Putra – Putri terbaik Kalteng yang dianggap mampu memimpin daerahnya sendiri.

“Ketidakpercayaan akan kemampuan putera daerah tersebut membuat kami merasa terhina, merasa bodoh.  Kami dianggap tidak mampu memimpin daerah sendiri. Padahal kami juga telah memiliki seorang Raja Dayak yang menjadi Presiden Republik Indonesia,” ungkapnya.

Padahal, kata Effrata banyak putra-putri daerah Kalteng yang memiliki skil dan kemampuan yang mumpuni. Layak dan tidak kalah dari mereka-mereka di kementerian tersebut. “Kenapa harus dari pusat. Kami orang Dayak dianggap bodoh. Maka tidak malukah bapak menjadi Raja Dayak dari orang-orang yang bodoh ini,” tambahnya.

Pihaknya sangat berharap bisa bertemu dan bersilaturahmi, dengan Presiden Joko Widodo. Untuk bersama berbagi dan berdiskusi membangun Indonesia dari Bumi Pancasila Kalteng dengan pelibatan masyarakat Dayak dan Kalteng khususnya.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Dalam Negeri Bidang Keamanan dan Hukum Sang Made Mahendra Jaya menghargai aspirasi yang disampaikan oleh Perwakilan Masyarakat Dayak Kalteng. “Penyampaian pendapat yang disampaikan dengan cara elegan luar biasa, sangat menghargai. Saya akan laporkan kepada pimpinan,” tandasnya. (pri/hfz)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Perumahan Dinas Guru di Katingan Jadi Arang

Rabu, 17 April 2024 | 12:57 WIB

Pantai Sungai Bakau Perlu Tambahan Fasilitas

Minggu, 14 April 2024 | 15:00 WIB

Warga Serbu Pusat Perbelanjaan di Kota Sampit

Minggu, 14 April 2024 | 10:26 WIB
X