Menyaksikan Penampilan Sendratari Saluang Murik, Koreografi Terinspirasi dari Migrasi Ikan Menjelang Kemarau

- Selasa, 23 Mei 2023 | 14:02 WIB

Pelaku seni di Bumi Tambun Bungai memiliki cara tersendiri mempersembahkan karya kepada khalayak. Tak jarang karya seni yang diciptakan berhasil memukau siapa pun yang menyaksikan. Salah satunya adalah karya sendratari Saluang Murik.

 

AKHMAD DHANI, Palangka Raya

 

ALUNAN instrumen kecapi membahana ke seluruh penjuru panggung UPT Taman Budaya Kalteng, Minggu malam (21/5). Sebanyak 11 orang remaja putri berpakaian putih berjalan beriringan sambil melenggak-lenggokkan tubuh mengikuti alunan musik yang kian syahdu. Diselingi dengan pekikan dan dialog isyarat antarpenari. Ada pekikan, teriakan, dan bahasa tubuh lainnya.

Tarian dan drama berpadu menjadi satu, menampilkan koreografi pertunjukan yang cukup apik. Selang dua menit menari, tirai segi empat yang terletak persis di tengah panggung perlahan dibuka. Instrumen kecapi dengan bas berupa gendang di awal tarian, berubah menjadi tabuhan kangkanong dan katambung dalam tempo sedang.

Di dalam tirai segi empat itu, duduk sekitar enam orang pria dengan wajah tertutup kain merah, sembari memainkan kangkanong dan menabuh gendang. Penari pria mulai masuk ke panggung. Area panggung yang semula hanya ada penari wanita, makin berwarna dengan masuknya penari pria. Berpadu padan dalam lantunan musik yang mengalun sedang.

Pencahayaan yang minim, gerak tari yang gemulai, dan alunan musik yang mengalun lirih menciptakan kesan temaram. Namun sendratari itu berhasil memikat antusiasme penonton untuk menyimak lebih lanjut.

Seperti itulah gambaran singkat penampilan seni drama dan tari (sendratari) Saluang Murik. Sendratari yang terinspirasi dari ikan yang hidup di perairan Kalteng, ikan seluang (saluang=bahasa Dayak).

Kalimantan Tengah merupakan provinsi yang bukan saja melimpah sumber daya alamnya, tetapi juga kaya akan adat istiadat dan kebudayaan masyarakat. Adat istiadat dan kebudayaan masyarakat itu terejawantah dalam berbagai karya seni. Mulai dari seni musik hingga sendratari.

Karya seni menyimpan nilai-nilai kearifan lokal yang eksis dalam kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah sendratari Saluang Murik. Karya seni gerak tubuh ini terinspirasi dari ikan seluang, ikan yang hidup di perairan tawar di Bumi Tambun Bungai.

Kearifan lokal yang lahir dari fenomena alam ikan seluang, yang kemudian dikurasi menjadi karya sendratari, merupakan satu dari sekian banyak potensi kebudayaan di Kalteng yang menarik untuk dijadikan produk karya seni bernilai. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng sekaligus pembina sendratari Saluang Murik, Adiah Chandra Sari mengungkapkan, Saluang Murik merupakan karya seni yang terinspirasi dari fenomena alam yang ada di kawasan Sungai Barito, khususnya di Kabupaten Barito Utara (Batara).

Fenomena alam yang dalam istilah Dayak Ngaju disebut “saluang murik” itu adalah proses migrasi ikan menjelang musim kemarau ke arah hulu sungai (mudik). Menurut Adiah, fenomena alam tersebut dialami masyarakat pinggir Sungai Barito tiap tahunnya. Biasanya fenomena alam ini akan disambut masyarakat dengan sukacita.

“Pada musim itu tiap tahunnya, masyarakat setempat beraktivitas di tempat-tempat pinggir sungai untuk bersama-sama mencari, menyiang, lalu membersihkan ikan saluang, itu yang kemudian menjadi inspirasi kami dalam menciptakan pertunjukan sendratari ini,” ujar Adiah kepada wartawan usai kegiatan.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Perumahan Dinas Guru di Katingan Jadi Arang

Rabu, 17 April 2024 | 12:57 WIB

Pantai Sungai Bakau Perlu Tambahan Fasilitas

Minggu, 14 April 2024 | 15:00 WIB

Warga Serbu Pusat Perbelanjaan di Kota Sampit

Minggu, 14 April 2024 | 10:26 WIB
X