MANAGED BY:
JUMAT
09 JUNI
UTAMA | LINTAS KALTENG | METROPOLIS | OLAHRAGA | HIBURAN | FEATURE | NASIONAL | ARTIKEL | SERBA SERBI

FEATURE

Jumat, 24 Maret 2023 11:41
Menapaktilasi Jejak Perjuangan Tokoh Islam di Tanah Barito (2)
Khawatir Murid Diburu Penjajah, Keberadaan Makam Ulama Disembuyikan
MAKAM ULAMA: Warga meyakini makam Syaid Sulaiman berada di ujung Kelurahan Montallat. Dahulunya makam itu berada di sekitar perkampungan Santalar. Tampak kondisi makam, Kamis (23/3).

Ulama yang dikenal sebagai Syaid Sulaiman ini, bersama para panglima dan pejuang tinggal di Kampung Santalar hingga meninggal dunia. Belakangan warga menemukan keberadaan makam ulama ini dan makam para panglima.

 

ROBY CAHYADI, Muara Teweh

 

PENDIRI Masjid Nurul Yaqin, Syaid Sulaiman bersama para panglima dan pejuang tinggal di Kampung Santalar hingga meninggal dunia. Namun selama ini keberadaan makam ulama dan para panglima itu tidak banyak yang mengetahuinya.

Hal itu tak lepas dari pesan Syaid Sulaiman, yang menginginkan agar penduduk setempat tidak memberitahu keberadaan makamnya dan para pengikut. Dikhawatirkan jika pihak Belanda mengetahui makamnya dan para pejuang, maka keturunan dan murid-muridnya akan diburu.

“Pesan ulama ini dijaga turun-temurun, sehingga warga tidak berani mengungkap keberadaan makam,” tutur Monte Kaliansyah, tokoh masyarakat yang juga seorang aktivis kepada Kalteng Pos, Kamis (23/3).

Menurut Monte, sapaan akrabnya, Syaid Sulaiman mengajarkan kepada penduduk setempat ilmu tasawuf, ilmu tauhid, ilmu fiqih, dan bela diri. “Termasuk mengajarkan Kitab Sabilal Muhtadin dari ulama besar Kalimantan, Muhammad Arsyad Al Banjari,” ungkap mantan pengurus KNPI Barito Utara ini.

Monte yang dikenal aktif di organisasi Karang Taruna, mengetahui fakta-fakta keberadaan makam ulama dan pejuang di kampung tersebut. Rumah Monte berada persis paling ujung Kelurahan Montallat, berhadapan dengan Masjid Jami Annur Montallat.

Monte mengajak saya (penulis, red) melihat langsung keberadaan makam ulama Syaid Sulaiman.

“Memang Kampung Santalar sudah ditinggalkan penduduk, karena berpindah ke muara Sungai Montallat,” ucapnya. Namun bekas-bekas perkampungan dan peninggalan bersejarah lainnya masih bisa dilihat.

Makam Syaid Sulaiman diketahui berada di ujung Kelurahan Montallat. Dahulunya makam tersebut berada di sekitar perkampungan Santalar. Di dekat makamnya terdapat empat makam yang diduga masih memiliki hubungan keluarga dengan Syaid Sulaiman. Makam ulama ini sudah dipasang atap multiroof dan bertiang kayu. Letaknya sekitar 300 meter dari perkampungan warga saat ini.

Menurut informasi warga setempat, makam Syaid Sulaiman sengaja tidak dibuat nisan dan disembunyikan keberadaannya, sesuai amanah dari sang ulama. Kala itu, sebelum meninggal, Syaid Sulaiman berpesan agar keberadaan makamnya tidak diberitahu kepada pihak Belanda maupun masyarakat luas, karena dikhawatirkan Belanda bersama antek-anteknya akan memburu murid dan keluarganya.

Kini lokasi Kampung Santalar kala itu sudah tidak ada lagi. Yang tersisa hanya makam-makam. Bekas tiang maupun bagian bangunan lain pun tidak terlihat sama sekali. Padahal dahulu kampung ini sangat ramai. Letaknya persis di muara Sungai Montallat. Dahulu orang menyebutnya Sungai Santalar. Bahkan di seberang sungai ini terdapat pos markas KNIL Belanda.

Namun kini lokasi itu berubah menjadi kebun karet dan dipenuhi semak belukar, karena sudah lama ditinggalkan warga. Karena sering dilanda banjir luapan Sungai Barito, warga pun menggeser permukiman ke arah hilir. (bersambung/ce/ala)

loading...

BACA JUGA

Rabu, 07 Juni 2023 13:30
Lebih Dekat dengan Dyah P Candravardani, Pelukis Perempuan Palangka Raya (2)

Menekuni Seni sejak TK, Lukisan Semusim Berlalu Paling Berkesan

Kuas, kanvas, dan pewarna adalah sahabat bagi Dyah mengekspresikan berbagai…

Selasa, 06 Juni 2023 15:00
Lebih Dekat dengan Remiaty, Pelukis Perempuan Palangka Raya (1)

Lestarikan Seni Budaya, Belasan Tahun Konsisten Melukis

Remiaty atau biasa dikenal dengan Emy Nillan merupakan salah satu…

Sabtu, 27 Mei 2023 11:28

Tradisi Mangenta Mulai Punah

PALANGKA RAYA-Tangan Herti begitu lincah mengaduk padi ketan dalam wajan…

Selasa, 23 Mei 2023 14:02

Menyaksikan Penampilan Sendratari Saluang Murik, Koreografi Terinspirasi dari Migrasi Ikan Menjelang Kemarau

Pelaku seni di Bumi Tambun Bungai memiliki cara tersendiri mempersembahkan…

Jumat, 19 Mei 2023 16:22

Cerita Warga Kalteng yang Bisa Naik Haji, Belasan Tahun Menanti, Akhirnya Bisa ke Tanah Suci

Setelah urusan pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah haji (Bipih) diselesaikan, persiapan…

Senin, 15 Mei 2023 11:37

Muhammad Khairi, Anak Panti Asuhan yang Sukses Jadi Pebisnis Jamur

Permintaan dari pelanggan terus berdatangan. Produksi jamur sedang terbatas. Begitu…

Rabu, 03 Mei 2023 09:23

Mengenal Lebih Dekat Murniansyah, Marbot Masjid Al- Muhajirin

Selain menekuni menjadi marbot, Murniansyah juga sebagai guru mengaji di…

Senin, 01 Mei 2023 12:43
Mengenang Ulama Karismatik KH Muhammad Asri

Semasa Hidup Dikenal Pemurah, Haulan Dihadiri Ribuan Jemaah

Siapa yang tidak mengenal sosok KH Muhammad Asri bin H…

Senin, 01 Mei 2023 12:40
Peringatan Hari Tari Sedunia 2023 di Palangka Raya

Harmoni Keberagaman dalam Gerak Tari

PALANGKA RAYA-Suara gendang bertabuh kencang beriringan dengan suara petikan kecapi…

Sabtu, 29 April 2023 12:42
Mengenang Guru Syeikh Irham Fachruzie, Ulama Karismatik yang Wafat di Kota Cantik

Banyak Waktu Berdakwah, Dalam Setahun Hanya Dua Bulan di Rumah

Kecintaan murid kepada guru tiada batas. Meski guru sudah meninggal…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers