Dipersembahkan untuk Istri yang Setia Menemani Berkarya

- Sabtu, 14 Januari 2023 | 14:02 WIB

Mencatatkan sejarah, Galeri Seni Eko YES menjadi galeri seni pribadi pertama yang ada di Kalteng. Pemiliknya merelakan rumah pribadinya dijadikan galeri untuk memamerkan berbagai hasil karya seni.

 

ANISA B WAHDAH, Palangka Raya

 

RATUSAN karya seni rupa dipajang rapi pada setiap dinding ruang di salah satu rumah Jalan Dahlia, Kota Palangka Raya. Dilihat dari luar, rumah dua lantai itu tampak biasa saja, sama halnya dengan rumah pada umumnya. Namun, siapa sangka rumah itu menyimpan banyak warna dan cerita.

Rumah tersebut milik Yulianto Eko Sunugroho. Seniman senior Palangka Raya yang aktif berkarya di bidang seni, khususnya seni rupa lukis, dengan nama panggung Eko YES. Rumah yang selama ini menyimpan banyak cerita dan kenangan bersama keluarga maupun tentang lukisan-lukisannya, dijadikan galeri tempat memamerkan ratusan karyanya kepada masyarakat.

Rumah itu sudah lama dikenal sebagai padepokan seni. Letaknya di Jalan Dahlia Nomor 10, Kota Palangka Raya. Selain sebagai tempat tinggal bersama keluarga, rumah ini juga menjadi saksi cikal bakal didirikannya Galeri Seni Eko YES yang diresmikan Kamis (12/1).

Di bagian luar rumah ini terdapat satu lukisan berukuran besar. Lukisan Jembatan Kahayan itu menyita perhatian dan menyejukkan mata siapa saja yang melihatnya. Memasuki pintu utama, pengunjung akan langsung disajikan coretan penari Dayak Kalteng.

Setiap lukisan ditata rapi pada dinding rumah. Dari ruang tamu, ruang tengah, hingga kamar. Penataan yang menarik menghilangkan kesan bangunan ini sebagai rumah pribadi.

Eko menjadikan rumah miliknya itu sebagai galeri seni, karena ingin mewujudkan keinginan bersama istrinya. Terlebih rumahnya itu memiliki banyak cerita dan cinta.

“Galeri Eko YES ini tidak serta-merta ada, ini adalah keinginan saya dan istri, saat istri saya masih hidup, ia punya keinginan untuk membuat galeri seni pribadi,” katanya saat dibincangi di sela-sela peresmian, kemarin.

Namun sang istri meninggal dunia pada 2022 lalu. Kepergian istrinya itu menjadi motivasi yang kuat untuk segera mewujudkan galeri seni. Akhirnya pada Kamis (12/1), galeri diresmikan dan dibuka untuk umum. Dipersembahkan khusus untuk istri, dan untuk masyarakat Bumi Tambun Bungai.

“Galeri ini secara pribadi saya dedikasikan untuk istri saya, secara umum untuk Kalteng,” ucapnya kepada awak media.

Rumah tersebut menjadi saksi kesetiaan sang istri menemani Eko dalam berkarya. Selalu mendampingi dalam menciptakan ratusan karya yang saat ini terpampang pada dinding rumah.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Tujuh Daerah di Kalteng Ini Terima Teguran KPK

Jumat, 26 April 2024 | 10:45 WIB
X