Meta Pecat 11 Ribu Karyawan, Mark Zuckerberg Minta Maaf

- Jumat, 11 November 2022 | 12:11 WIB
Mark Zuckerberg
Mark Zuckerberg

Pemecatan karyawan Meta, induk perusahaan Facebook, bukan kabar burung. Rabu (9/11) pendiri Meta Mark Zuckerberg mengonfirmasi hal itu. Pebisnis 38 tahun tersebut meminta maaf karena harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada lebih dari 11 ribu karyawan. Menurut dia, itu adalah perubahan tersulit dalam sejarah perusahaannya. 

”Saya ingin bertanggung jawab atas keputusan ini dan bagaimana kami sampai di sini. Saya tahu ini sulit bagi semua orang dan saya meminta maaf, terutama kepada mereka yang terdampak,” ujar Zuckerberg, seperti dikutip Agence France-Presse. Jumlah karyawan yang di-PHK setara dengan 13 persen dari perusahaan raksasa media sosial tersebut. Kebijakan itu bakal berdampak pada lab penelitian Meta yang berfokus pada metaverse serta aplikasinya yang meliputi Facebook, Instagram, dan WhatsApp.

Tahun ini, Zuckerberg beberapa kali mengisyaratkan bahwa momen ”pengetatan ikat pinggang” sudah dekat. Dalam suratnya kemarin untuk para karyawan, dia menegaskan bahwa PHK adalah jalan terakhir. Meta juga tetap memberlakukan pembekuan perekrutan pegawai hingga tahun depan. ”Pada dasarnya, kami membuat semua perubahan ini karena dua alasan. Yakni, prospek pendapatan lebih rendah dari yang kami perkirakan awal tahun ini dan ingin memastikan kami beroperasi secara efisien,” bunyi surat Zuckerberg. Bulan lalu, Meta mengumumkan keuntungan USD 4,4 miliar (Rp 68,9 triliun) pada kuartal ketiga. Itu turun 52 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Hal tersebut membuat harga sahamnya turun 25 persen.

Meta juga menghadapi masalah lain. Investor khawatir atas keputusan Zuckerberg yang mengucurkan miliaran dolar untuk mengembangkan metaverse, versi imersif dari web yang diakses melalui headset realitas virtual. Zuckerberg mengganti nama Facebook menjadi Meta setahun yang lalu untuk mencerminkan komitmen terhadap proyek tersebut. Namun, divisi yang mengerjakan teknologi metaverse sejak itu membuat kerugian lebih dari USD 3,5 miliar atau setara Rp 54,8 triliun.

Kepada para pegawainya, Zuckerberg mengatakan sempat berharap bahwa peningkatan e-commerce dan aktivitas online selama pandemi akan terus berlanjut. Namun, harapannya meleset dan dia mengaku bertanggung jawab untuk itu. Selama pandemi, orang-orang yang terjebak lockdown memang menghabiskan waktu dengan berselancar di dunia maya. (jpc)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

DPRD: Realisasi APBD Kotim tahun 2023 Lepas Target

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:40 WIB
X