Mengatasi Peserta Didik yang Mengalami Learning Loss, Klinik Peduli Literasi Menjadi Solusi

- Sabtu, 22 Oktober 2022 | 09:24 WIB
ilustrasi
ilustrasi

LEARNING Loss sedang dialami peserta didik tingkat sekolah dasar (SD) di Kota Palangka Raya. Learning loss sendiri adalah hilangnya pengetahuan dan kemampuan siswa, baik secara spesifik atau umum yang dipengaruhi berbagai faktor. Salah satu penyebabnya adalah pembelajaran daring yang tidak berjalan dengan efektif, sehingga peserta didik sulit mengerti dan memahami pembelajaran karena berada di rumah dan jauh dari guru.

Menyikapi permasalahan ini, Disdik telah menyiapkan ternyata telah meluncurkan program yakni Klinik Peduli Literasi Sekolah. Program ini sendiri merupakan upaya menanggulangi kasus learning loss. Klinik Literasi ini merupakan wadah bagi anak didik yang belum bisa membaca, menulis, dan berhitung (calistung).

"Jadi anak-anak yang belum lancar membaca atau belum bisa, orang tua boleh berkonsultasi kepada guru-guru yang berada di klinik itu untuk bagaimana agar anak-anaknya bisa membaca melalui bimbingan dua pihak baik dari sekolah maupun orangtua," ucap Kepala Disdik Kota Palangka Raya Jayani SPd MSi saat dibincangi Kalteng Pos via telepon, Senin (14/10).

Klinik Literasi merupakan program yang baru dikembangkan oleh pihaknya sebagai upaya untuk menanggulangi masalah learning loss akibat pandemi Covid-19 dua tahun ke belakang. Dikatakan Jayani, baru beberapa sekolah yang ditetapkan untuk meluncurkan program tersebut.

“Ada beberapa yang menerepkan, di antaranya SDN Percobaan, SDN 4 Menteng, dan SDN 11 Langkai, jadi di sekolah-sekolah itulah yang terdapat klinik literasi,” bebernya.

"Ke depannya, melihat mana sekolah yang siap, kita luncurkan juga di sekolah itu," tambahnya.

Klinik peduli literasi sekolah sendiri dilaunching di SDN Percobaan Jalan Damang Leman. Program ini diluncurkan bersamaan dengan pelaksanaan mas apengenalan lingkungan sekolah (MPLS) peserta didik baru pada pertengan Juli 2022 lalu. Pemerintah sendiri menargetkan tahun depan semua satuan pendidikan jenjang SD mempunyai layanan klinik peduli literasi sekolah.

Salah satu sekolah yang berhasil menerapkan Program Klinik Literasi adalah SDN Percobaan Palangka Raya. Sejak diluncurkan awal tahun ajaran baru bulan Juli lalu, mereka telah berhasil menurunkan masalah learning loss di kalangan anak didik kelas rendah di lingkungan SDN Percobaan Palangka Raya.

Kepala SDN Percobaan Palangka Raya Mulyati SPd MM mengatakan program Klinik Literasi yang digagas oleh Disdik Kota Palangka Raya itu berhasil menjawab kebutuhan mereka dalam menangani masalah learning loss di kalangan peserta didik. Berbarengan dengan dimulainya sekolah tatap muka, dimana imbas belajar daring selama pandemi menyebabkan sebagian peserta didik yang turun sekolah mengalami masalah belajar seperti ketidakmampuan membaca dan berhitung, saat itu pula muncul program dari Disdik Kota Palangka Raya seperti Klinik Literasi.

“Lalu kami terapkan program itu ke sekolah kami, kami lantas menyediakan pelayanan literasi bagi anak sekolah rendah di SDN Percobaan khusus bagi yang belum bisa membaca,” tuturnya.

Mulyati menjelaskan mekanisme penerapan program tersebut dengan dimulainya diagnosis oleh guru wali kelas masing-masing kepada pelajar kelas rendah terkait dengan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) yang mereka miliki. Setelah didapatkan diagnosis kepada siswa dengan klasifikasi; baru mengenal huruf, baru bisa merangkai suku kata, atau sudah bisa membaca namun masih terbata-bata.

Setelah didapatkan diagnosis, siswa akan diberikan pendampingan sesuai dengan kemampuannya berdasarkan hasil diagnosis tadi. Pendampingan itu akan dilakukan setiap sepulang sekolah. "Kami lakukan diagnosis dulu karena setiap siswa berbeda kebutuhannya, lalu didapatkan kemampuan itu, mereka akan dilakukan bimbingan oleh setiap wali kelas mereka nantinya," tuturnya.

Dikatakannya, Klinik Literasi yang berjalan sejak tahun ajaran baru itu betul-betul memberikan kemajuan pada anak didik yang belum bisa calistung. Permasalahan learning loss tadi pun dapat dikurangi khususnya di SDN Percobaan Palangka Raya. Tampak progress yang benar-benar berarti bagi siswa yang mengalami learning loss.

"Anak didik yang kemarin belum mengenal huruf jadi sudah mengenal huruf, yang baru bisa merangkai suku kata jadi bisa merangkai kata, bahkan sudah bisa membuat kalimat. Begitupun dengan operasi hitung menambah, mengurang, dan lain-lainnya, sudah bisa sejak adanya Klinik Literasi itu," jelasnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Infrastruktur di Pedalaman Katingan Memprihatinkan

Minggu, 21 April 2024 | 14:00 WIB
X