Kafe Diterpa Isu Sarang LGBT

- Jumat, 30 September 2022 | 10:34 WIB

PALANGKA RAYA-Baru mereda penolakan terhadap komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgeder (LGBT) di Kota Palangka Raya, kini muncul lagi isu serupa. Kafe King Ruzhly diterpa kabar tak sedap. Kafe yang terletak di Jalan Mahir Mahar, Kelurahan Kereng Bengkirai itu disebut-sebut menjadi sarang atau tempat berkumpulnya kelompok terlarang ini. Isu tersebut muncul dari sebuah video pendek dan viral di media sosial. 

Pemilik Kafe, Suel, mantan petinggi Satpol PP di Kota Palangka Raya ini secara tegas mengatakan bahwa informasi dalam video itu sama sekali tidak benar. Pernyataan ini disampaikan Suel saat kunjungan pihak kelurahan, polisi, dan TNI ke kafenya pada Rabu siang (28/9). Hadir pula Lurah Kereng Bangkirai Fitriyaturrahman, Kapolsek Sebangau Ipda Ali Mahfud, dan Danramil Mayor Inf Rudiyanto. 

“Saya selaku pemilik Kafe King Rizuhly menanggapi yang sedang viral saat ini yang menyatakan kafe ini sarang LGBT, itu sama sekali tidak benar,” tegas Suel. 

Suel pun menjelaskan perihal peristiwa yang sebenarnya terjadi dalam video viral itu. Menurutnya itu merupakan upaya pihak keamanan kafe untuk melerai perkelahian antarpengunjung. 

“Itu melerai orang mau ribut, orang mau kelahi, itu yang dipegang-pegang belakangnya dan yang satu yang dibilang orang LGBT, itu orang lagi bisik-bisik, karena musik terlalu nyaring, jadi telinga orang itu didekatkan supaya bisa kedengaran, bukan orang berciuman,” terangnya.

 

Suel memastikan hal tersebut karena dirinya berada di lokasi saat peristiwa itu terjadi, tepatnya pada Sabtu malam (24/9). Akibat viralnya video itu, Suel mengaku pihaknya sangat dirugikan. Pemilik kafe tidak pernah dikonfirmasi atau diberikan kesempatan untuk memberikan klarifikasi, baik oleh pihak perekam video maupun media yang pertama kali menyebarluaskan informasi tentang kafe yang menjadi sarang kelompok LGBT.

 

“Mereka yang bilang di sini sarang LGBT, datang ke sini pun enggak pernah, juga enggak lihat langsung kondisi di sini untuk konfirmasi, hanya berdasarkan konten video yang viral itu, lalu langsung memvonis di sini sarang LGBT,” ucap Suel dengan nada kecewa. 

“Saya masih menyimpan rasa sakit hati dan dendam kepada mereka yang membuat berita seperti itu,” sambungnya. 

Suel mengatakan akan meminta pertanggungjawaban dari pihak yang sudah menyebarluaskan informasi tidak benar terkait kafenya tersebut. Termasuk meminta pertanggungjawaban dari salah satu media online yang pertama kali menyebarluaskan pemberitaan terkait video viral itu. 

Tindak lanjut pertanggungjawaban yang dimintanya adalah permintaan maaf secara adat Dayak, yang harus disampaikan secara langsung kepadanya oleh pihak yang telah menyebarkan informasi tersebut. 

“Tadi mereka ada bilang mau minta maaf, boleh minta maaf, tapi saya bilang; kami orang Dayak, kalau minta maaf itu ada caranya, ada adat budayanya, bukan minta maaf begitu saja, ada ritualnya yang harus kita laksanakan,” tegas Suel.

 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Perumahan Dinas Guru di Katingan Jadi Arang

Rabu, 17 April 2024 | 12:57 WIB

Pantai Sungai Bakau Perlu Tambahan Fasilitas

Minggu, 14 April 2024 | 15:00 WIB

Warga Serbu Pusat Perbelanjaan di Kota Sampit

Minggu, 14 April 2024 | 10:26 WIB
X