Bertekad Percepat Penurunan Stunting di Kalteng

- Sabtu, 24 September 2022 | 10:58 WIB
ilustrasi
ilustrasi

PULANG PISAU-Permasalahan stunting menjadi fokus utama perhatian pemerintah pusat maupun daerah. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mendapat tugas untuk menuntaskan masalah ini. Pemerintah terus bergerak menjalankan berbagai program untuk menurunkan angka stunting, termasuk di Provinsi Kalteng.

Salah satu strategi pemerintah dalam menekan angka stunting di daerah adalah dengan membangun Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Di Kalteng ada empat desa yang terpilih. Acara deklarasi DRPPA ini dihadiri langsung Menteri PPPA RI Bintang Puspayoga. Launching DRPPA yang berbarengan dengan peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ini dilaksanakan di Desa Bukit Liti, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis), Kamis (22/9).

Selain Desa Bukit Liti, desa yang juga terpilih menjadi model DRPPA adalah Desa Mekar Jaya di Kecamatan Sebangau Kuala, Desa Seragam Jaya di Kecamatan Seranau, dan Desa Tumbang Bajane di Kecamatan Telaga Antang.

Kehadiran Menteri PPPA RI Bintang Puspayoga didampingi Wagub Kalteng H Edy Pratowo, Wakapolda Kalteng Brigjen Pol Ida Oetari Poernamasasi, Ketua TP-PKK Yulistra Ivo, dan Sekda Kalteng H Nuryakin.

Dalam momen itu, Menteri PPPA RI Bintang Puspayoga mengingatkan soal pentingnya mengedepankan prinsip kesetaraan, keadilan, dan inklusivitas bagi perempuan dan anak di setiap aspek pembangunan, sebagaimana komitmen institusi dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. “Karena perempuan dan anak merupakan sumber daya yang sangat penting dan harus dilindungi dan diberdayakan,” ucapnya.

Ditegaskan Bintang, dalam lingkup nasional perempuan mengisi setengah dari populasi Indonesia dan anak mengisi sepertiga dari populasi. Dilihat dari data sensus penduduk yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, dari jumlah penduduk Provinsi Kalteng sebanyak 270 juta jiwa, 51,9 persen merupakan laki-laki dan 48,1 persen perempuan. “35 persen dari situ adalah anak-anak,” bebernya.

Data yang dibeberkan tersebut menunjukkan potensi luar biasa yang dimiliki Kalteng berkaitan dengan pemberdayaan perempuan dan anak. Untuk melakukan upaya pemberdayaan perempuan dan anak, lanjut Bintang, maka kehadiran DRPPA berperan penting dalam mewujudkan misi tersebut.

“Kementerian PPPA bersama Kementerian Desa RI berkomitmen untuk mewujudkan DRPPA. Selain itu kami juga bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri. Diharapkan setiap kabupaten/kota bisa mewujudkan DRPPA, agar dapat memberdayakan perempuan dan anak yang tinggal di desa-desa,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo menjelaskan upaya pemerintah dalam mewujudkan pemberdayaan perempuan. Menurutnya pemprov terus berkomitmen untuk meningkatkan kesetaraan gender dalam berbagai sektor pembangunan dan meningkatkan perlindungan perempuan serta anak dengan mewujudkannya dalam sejumlah program. Salah satunya dengan membentuk DRPPA.

“Komitmen tersebut akan diwujudkan dalam program DRPPA, bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak RI, karena program DRPPA ini merupakan upaya mewujudkan pembangunan yang inklusif, setara, bersperspektif perempuan dan anak, serta bebas stunting,” ucap Wagub Edy membacakan sambutan tertulis Gubernur Kalteng Sugianto Sabran.

Pemprov juga menyadari pentingnya desa memiliki ciri khas yang mendukung perempuan dan anak untuk dapat berkembang serta terlindungi hak-hak. Sebab itu, pihaknya akan terus menguatkan sinergi dengan Kementerian PPPA RI dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional RI dalam mencapai tujuan pembangunan nasional yang sesuai dengan misi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Program DRPPA ini, lanjut wagub, juga berkaitan erat dengan program percepatan penurunan angka stunting khususnya di Provinsi Kalteng. Karena berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 24,4 persen. Kalteng sendiri mencapai 27,4 persen dan menempati urutan tertinggi ke-14 dari 34 provinsi di Indonesia.

“Target penurunan angka stunting di Kalteng sebesar 15,38 persen, sedangkan target secara nasional yakni 14 persen pada tahun 2024. Melihat angka tersebut, banyak tugas yang harus kita lakukan untuk mencapai target penurunan angka stunting di Kalteng ini,” tuturnya sembari mengatakan upaya penurunan angka stunting dapat dilakukan dengan menciptakan DRPPA yang menyediakan sarana dan prasarana publik yang ramah perempuan dan anak. (*dan/ce/ala)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X