Lima Daerah Tanggap Darurat Banjir, Kotim Terparah, Kobar Meluas

- Rabu, 21 September 2022 | 15:48 WIB
Aktivitas warga Palangka Raya terganggu akibat banjir.
Aktivitas warga Palangka Raya terganggu akibat banjir.

PALANGKA RAYA-Hujan yang masih mengguyur beberapa wilayah Kalteng mengakibatkan terjadinya banjir di sejumlah daerah. Bencana alam ini terjadi di delapan kabupaten/kota. Lima di antaranya sudah menetapkan status tanggap darurat banjir. Puluhan ribu jiwa terdampak banjir musiman ini (selengkapnya pada tabel).

Berdasarkan data terbaru, ada delapan kabupaten/kota terdampak banjir. Yakni Kabupaten Katingan, Pulang Pisau (Pulpis), Palangka Raya, Sukamara, Barito Selatan (Barsel), Lamandau, Kotawaringin Timur (Kotim), dan Kotawaringin Barat (Kobar).

Plt Kalaksa Badan Penanggulagan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng Falery Tuwan mengatakan, per Senin (19/9) lima kabupaten sudah menetapkan status tanggap darurat banjir. Yakni Kabupaten Kobar, Kotim, Katingan, Lamandau, dan Seruyan.

“Ada lima kabupaten yang sudah menetapkan status tanggap darurat banjir, sejauh ini masih bisa ditangani oleh masing-masing kabupaten,” ucap Falery Tuwan saat dikonfirmasi, Selasa (20/9).

Dikatakannya bahwa Pemkab Katingan sudah menetapkan status tanggap darurat banjir selama 14 hari, terhitung sejak tanggal 13 hingga 26 September. Ada tujuh kecamatan yang terdampak banjir, meliputi Kecamatan Katingan Tengah, Tasik Payawan, Senaman Matikei, Kamipang, Katingan Hilir, Pulau Malan, dan Tewang Sanggalang Garing. “Ada 7 kecamatan yang terendam banjir, meliputi 34 desa, dan berdampak pada 1.278 kepala keluarga (KK), 2.148 jiwa, dan 966 rumah warga,” katanya.

Sementara itu, bencana banjir di Kabupaten Pulpis berdampak pada 3 kecamatan. Yakni Kecamatan Banama Tingang, Kahayan Tengah, dan Jabiren Raya. Di wilayah Kota Palangka Raya, 4 kecamatan terendam banjir. Meliputi Kecamatan Pahandut, Kecamatan Jekan Raya, Kecamatan Sabangau, dan Kecamatan Bukit Batu.

“Banjir terjadi sejak 8 September lalu, data hingga kemarin (Senin, red) debit air di masing-masing kelurahan sudah menunjukkan penurunan,” jelasnya.

Falery menambahkan, banjir di Kabupaten Sukamara terjadi sejak 13 September lalu dan merendam wilayah Kecamatan Sukamara. Di Barsel, banjir terjadi di wilayah Kecamatan Bintang Awai, Desa Sei Paken, Desa Tamparak Layung, Tabak Kanilan, dan Desa Tamaparak, Kecamayan Dusun Utara.

Sedangkan banjir di Kabupaten Lamandau merendam 4 kecamatan, meliputi 14 desa, 3804 KK, 2.484 jiwa, dan 707 rumah terdampak. Tercatat ada 30 KK dan 86 jiwa terpaksa mengungsi. Pemkab Lamandau sudah menetapkan status tanggap darurat banjir sejak 14 hingga 23 September atau selama 10 hari.

Sementara itu, banjir di Kabupaten Kotim melanda delapan wilayah kecamatan.

“Pemkab Kotim juga sudah menetapkan status tanggap darurat banjir dari tanggal 5 hingga 19 September 2022 atau terhitung selama 14 hari,” tuturnya.

Bergeser ke Kabupaten Kobar, ada 5 kecamatan terdampak, 24 desa, 2.423 unit rumah, 2.696 KK, dan 8.974 jiwa. Pemkab Kobar pun sudah menetapkan status tanggap darurat banjir.

“BPB-PK Kalteng terus melakukan koordinasi dengan BPBD kabupaten untuk memastikan masyarakat yang terancam dan terdampak banjir mendapat pelayanan yang layak,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Palangka Raya Emy Abriani mengatakan, dalam kondisi banjir seperti sekarang ini, pihaknya terus melaksanakan kegiatan rutin administrasi dan pelaporan, pengendalian, dan pengoperasian petugas piket BPBD Kota Palangka Raya, monitoring dan koordinasi dengan dinas terkait, pengecekan armada dan perlengkapan posko, melaksanakan pemantauan dan monitoring ke wilayah kelurahan rawan bencana, dan memantau perkembangan debit aliran Sungai Kahayan dan Sungai Rungan.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

DPRD: Realisasi APBD Kotim tahun 2023 Lepas Target

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:40 WIB
X