PALANGKA RAYA-Beberapa waktu terakhir ini angka kasus Covid-19 di Kalteng terus mengalami peningkatan. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng dr Suyuti Syamsul mengatakan, sebagian besar kasus yang ditemukan terjadi pada orang yang belum menerima vaksinasi lengkap (booster) maupun yang sama sekali belum vaksinasi.
“Prinsipnya adalah menerapkan kembali protokol kesehatan secara ketat,” kata dr Suyuti Syamsul kepada wartawan, Rabu (3/8).
Diungkapkannya, dalam situasi seperti saat ini, ketika masyarakat telah diizinkan untuk beraktivitas di luar ruangan seperti sediakala, bukan hal mudah lagi untuk menerapkan pembatasan kegiatan sebagaimana yang diterapkan selama masa pandemi. Karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat minimal menggunakan masker dan selalu mencuci tangan dengan sabun dan membilasnya dengan air mengalir.
“Jika untuk menjaga jarak sudah susah, setidaknya menggunakan masker dan cuci tangan,” tegasnya.
Pihaknya menyebut bahwa untuk penanganan kasus-kasus saat ini hanya memerlukan isolasi mandiri. Namun tidak tertutup kemungkinan akan dibuka kembali pusat-pusat isolasi jika diperlukan. Mengenai kasus-kasus yang muncul saat ini, dari sisi klinis memang terlihat lebih ringan dampaknya. Hal itu terlihat dari angka kematian yang sangat rendah.
“Akan tetap berisiko terhadap orang yang memiliki komorbit, karena setelah dilakukan evaluasi, yang meninggal dunia pada umumnya memiliki komorbit,” sebutnya.
Berbeda dengan varian delta, lanjut dia, seseorang yang terpapar Covid-19, sekalipun tidak komorbit, ada kemungkinan meninggal dunia. Namun saat ini yang meninggal sedikit, bahkan cenderung tidak ada.
“Secara umum kenaikan kasus saat ini lebih pada gejala ringan, yang dirawat di rumah sakit hanya sedikit, persiapan tempat tidur masih banyak dan siap jika terjadi lonjakan kasus nanti, tapi kami tidak berharap itu terjadi,” jelasnya.
Untuk itu pihaknya mengimbau masyarakat untuk segera mungkin menerima vaksinasi dosis lengkap.
“Puskesmas se-Kalteng siap memberikan vaksinasi Covid-19, termasuk yang drop out, tapi kalau yang drop out harus mulai lagi dari dosis pertama,” pungkasnya. (abw/ce/ala)
