Petani Sawit Sedih, Ternyata Segini Harga TBS Perkilogramnya

- Kamis, 30 Juni 2022 | 13:11 WIB
ilustrasi
ilustrasi

Harga tandan buah segar kelapa sawit belakangan ini terus mengalami kemerosotan. Bahkan saat ini harga kelapa sawit di tingkat petani di wilayah Kecamatan Maliku menyentuh harga Rp500 per kilogram. “Harganya terus menurun. Sekarang sekitar Rp500 per kilogram. Sebelumnya Rp1000 per kilogram. Sebelum adanya larangan ekspor itu, harga sawit mencapai Rp2800 per kilogram,” kata Dayat, salah satu warga Pangkoh. Dia mengaku, merosotnya harga kelapa sawit sangat memberatkan petani kelapa sawit. “Untuk operasional saja pas-pasan. Belum lagi untuk kebutuhan membeli obat-obatan dan pupuk. Apalagi saat ini harga pupuk sangat mahal,” ungkap dia. Dia berharap, kondisi itu segera berakhir.

“Mengingat sebagian besar masyarakat menggantungkan hidup dari produksi kelapa sawit. Kelapa sawit menjadi salah satu sumber utama pendapatan atau perekonomian masyarakat,”ujarnya. Jika harga sawit terus merosot, lanjut diam sudah barang tentu sangat berdampak pada perekonomian masyarakat, khususnya para petani kelapa sawit. “Untuk itu kami berharap, pemerintah bisa memberi solusi terhadap masalah yang dihadapi petani sawit saat ini,” harap Dayat. Dia mengaku, saat harga kelapa sawit masih normal perekomonian masyarakat sangat terbantu. “Selain untuk biaya produksi dan membeli pupuk, petani juga bisa menyisihkan pendapatan dari hasil penjualan kelapa sawit. Namun kondisi saat ini sudah sangat berbeda,” tandasnya.

Anjloknya harga kelapa sawit juga tidak ditampik Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau Tata Ali. “Untuk saat ini harga kelapa sawit di Peron PT MKM di Pangkoh pada hari ini Rp600 per kilogram,” kata Tata Ali saat dikonfirmasi, Selasa (28/6) kemarin. Dia mengungkapkan, untuk pabrik pengolahan kelapa sawit di Kabupaten Pulang Pisau hanya ada 2. Yakni PT MKM dan PT SCP. Tata Ali mengungkapkan, masyarakat ada yang menjual langsung ke pabrik dan ada yang melalui peron di Pangkoh 3. “Namun setahu saya, peron yang ada hanya punya PT MKM. Selain itu masyarakat juga ada yang menjual ke perusahaan di luar kabupaten Pulang Pisau. Di antaranya ke perusahaan yang ada di Kabupaten Kapuas,” tandasnya. (art)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

DPRD: Realisasi APBD Kotim tahun 2023 Lepas Target

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:40 WIB
X