Melihat Geliat UMKM di Palangka Raya Pascapandemi, Tak Hanya Dagingnya, Kulit dan Tulang Ikan Disulap Jadi Rupiah

- Selasa, 7 Juni 2022 | 12:17 WIB
GUDANGNYA OLAHAN IKAN: Abon, keripik dan tepung ikan tersedia di Galeri MEFs Foods and Snacks.
GUDANGNYA OLAHAN IKAN: Abon, keripik dan tepung ikan tersedia di Galeri MEFs Foods and Snacks.

Sebagai daerah yang kaya akan ikan, muncul orang-orang yang penuh kreativitas dalam membuat olahan makanan. Seperti yang dilakukan Aqiedah Wahyuni, yang memproduksi segala jenis produk olahan ikan.

 

 

*ISABELA, Palangka Raya

 

SAAT masuk ke galeri plus rumah produksi, sudah disuguhi kemasan-kemasan berbagai jenis olahan ikan. Kemasannya begitu menarik, ada warna hijau, oranye dan warna merah. Penulis disambut oleh Aqiedah Wahyuni, penggagas dan pembuat olahan hasil perikanan yang dinamakan MEFs Foods and Snacks.

Kelompok usaha mikro kecil dan menengah itu berada di Jalan Merak Nomor 4 Palangka Raya. Sudah berjalan sejak tahun 2016 silam. Di bawah Binaan dari Dinas Perikanan Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya dan Bank Indonesia.

Menerapkan produksi satu atap, pemasaran satu pintu dan kontribusi ibu-ibu menjadikan anggota dalam kelompok ini yang berjumlah 12 orang . wajib produksi di rumah produksi bersama ini.

Ada empat jenis ikan yang dipakai untuk bahan utama. Yaitu, ikan haruan (gabus), patin, tenggiri, dan bandeng. Produknya berupa abon ikan, keripik, frozen food, dan tepung. Dari produk itu memiliki 21 sub varian produk. Di antaranya, mie, keripik kulit, dendeng, pempek, rengginang, petis, bakso, petis, sampai stik tulang. “Kami memiliki konsep mengolah ikan zero waste atau tanpa limbah,”ujarnya saat berbincang dengan Kalteng Pos, beberapa hari lalu.

Maunie, sapaan akrab Aqiedah Wahyuni menyebut, untuk harga tentu bervariasi. Tergantung jenis ikan dan sub varian produk. Semisal, keripik kulit ikan dipatok dengan harga Rp17 ribu. Abon kandas sarai ikan haruan Rp62 ribu.

Pemasaran produk yang dilakukan secara offline pun sudah tersebar di beberapa toko modern, sentra oleh-oleh, dan toko souvenir. Pemasaaran online melalui Instagram, WhatsApp, Facebook, Tokopedia, Shopee. Pelanggan luar Palangka Raya sudah banyak. Ada yang di kota yang ada di Sumatera dan Pulau Jawa.

“Untuk harga sangat terjangkau. Kita melihat bahan dasar ikan apa, kalau dari ikan haruan dan tenggiri otomatis itu lebih mahal karena harga ikannya juga mahal kami beli,”jelasnya.

Jika daging ikan terkenal dengan olahan abonnya, kulit ikan terkenal dengan keripiknya dengan berbagai sub varian rasa, maka tulang ikan terkenal dengan tepungnya. Ya, produk terbaru hasil inovasi Maunie.

Tepung tulang ikan gabus itu dihargai Rp72 ribu per 250 gram.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Infrastruktur di Pedalaman Katingan Memprihatinkan

Minggu, 21 April 2024 | 14:00 WIB
X