PALANGKA RAYA-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan Regional (Musrenbangreg) Kalimantan di Hotel Sari Pasific, Jakarta, Kamis (19/5). Musrenbang regional ini diinisiasi oleh Forum Kerja Sama Revitalisasi dan Percepatan Pembangunan Regional Kalimantan (FKRP2RK), dengan mengusung tema “Percepatan Pembangunan Regional Kalimantan dalam Membangun Ibu Kota Negara Baru”.
Agenda utama dalam musrenbang tersebut yakni mendorong percepatan pembangunan regional Kalimantan yang selaras dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Untuk itu diperlukan sinergisitas antarprovinsi di wilayah Kalimantan dalam menetapkan dan mengusulkan program prioritas daerah masing-masing.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran yang diwakili Sekda Nuryakin menyampaikan beberapa usulan yang berkaitan dengan program strategis nasional (PSN). Di antaranya pembangunan Dermaga Sei Ijum serta pembangunan Dermaga Basirih dan Bapinang tahap III di Kabupaten Kotawaringin Timur. Juga diusulkan pembangunan Dermaga Lupak Dalam Kapuas Kuala, pembangunan Pelabuhan Bahaur di Kabupaten Pulang Pisau, layanan angkutan udara perintis di Kabupaten Seruyan, serta pembangunan Dermaga Sungai Kumai di Kumai Hilir dan Sei Kapitan tahap III di Kabupaten Kotawaringin Barat.
“Dalam forum ini kami mengusulkan beberapa rencana program yang berkaitan dengan sektor perhubungan,” kata Nuryakin.
Lebih lanjut dikatakannya, usulan-usulan tersebut diharapkan menjadi program prioritas nasional untuk mendukung IKN. Lantaran konektivitas antarwilayah dan ketersediaan dermaga sangatlah penting.
“Hal ini guna memenuhi kebutuhan fasilitasi arus orang dan barang dalam mendukung pengembangan IKN,” sebutnya.
Sekda menjelaskan, dengan dibangunnya infrastruktur di sektor perhubungan, akan menjadi daya ungkit untuk kemajuan perekonomian yang signifikan. “Selain itu, sektor perhubungan juga menjadi bagian dari kesiapan menyambut IKN,” tuturnya.
Nuryakin menegaskan bahwa kesiapan regional Kalimantan dari berbagai aspek merupakan keniscayaan yang harus dipersiapkan dengan baik. Sebagai provinsi yang beririsan dengan IKN, satu peluang yang sangat besar bagi masyarakat Kalteng jika mampu beradaptasi dengan perubahan.
“Di sisi lain, bisa menjadi persoalan apabila kita tidak siap. Untuk itu, kita harus mampu menangkap kesempatan itu, menjadikannya peluang positif untuk mendorong kemajuan Kalteng di semua aspek,” sebutnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Teguh Setyabudi menyebut, diperlukan kesiapan regional Kalimantan dalam rangka pembangunan IKN. Di antaranya penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang adaptif dan mampu bersaing, mendorong pengembangan sentra industri dan perkebunan, meningkatkan peluang investasi daerah dan optimalisasi pengelolaan kawasan strategis, serta pembangunan infrastruktur penghubung IKN dengan kawasan penyangga untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional.
“Yang tidak kalah penting yakni dukungan food estate sebagai kawasan pangan dan dukungan kebutuhan pangan melalui penyiapan kawasan sentra produksi pangan,” pungkasnya. (abw/ce/ala)