Wabah PMK Berpotensi Picu Inflasi, Swasta Bantu Suplai Stok Daging Sapi

- Selasa, 17 Mei 2022 | 10:52 WIB

PALANGKA RAYA-Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) diperkirakan akan memicu inflasi di Kalteng. Karena itu pemerintah didesak segera mengambil kebijakan untuk menyiasati agar perekonomian tetap berjalan baik. Salah satunya dengan memastikan ketersediaan kebutuhan hewan ternak.

Pengamat Ekonomi Miar mengatakan, di satu sisi pemerintah harus segera bertindak dan melindungi konsumen, karena wabah PMK juga berkaitan dengan kesehatan manusia. Jangan sampai daging yang beredar di masyarakat adalah daging berkualitas buruk dan membahayakan kesehatan manusia. Pada sisi lain, pemerintah juga harus mengambil langkah agar kebutuhan daging tetap terpenuhi. Hal ini juga berdampak kepada para pelaku usaha, baik peternak, pedagang daging, maupun pengusaha rumah makan.

“Tentu adanya wabah ini akan berpengaruh terhadap para pengusaha ternak,” katanya saat dibincangi, Minggu sore (15/5). Lebih lanjut dikatakannya, berdasarkan hukum permintaan pasar, apabila makin sedikit barang, maka harga akan makin naik. Tentunya wabah ini akan berdampak pada pengusaha rumah makan yang memerlukan daging sebagai bahan dasar pengolahan makanan.

“Contohnya para pengusaha di bidang kuliner, mereka akan kesulitan menentukan harga penjualan makanan karena tingginya harga daging,” tutur dosen senior Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Palangka Raya (UPR) ini.

Dikatakannya, pemerintah harus tegas dalam mengawasi peredaran hewan ternak di Kalteng ini. Jangan sampai hewan-hewan ternak terkontaminasi. Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan daging dan susu, maka pemerintah harus mencari dan menemukan daerah yang belum terkontaminasi untuk memasoknya ke Kalteng.

“Pemerintah harus gerak cepat dan serius, jika memang sudah menutup pintu suplai daging dari daerah yang terkontaminasi penyakit ini, maka harus segera menemukan daerah lain yang masih bebas dari penyakit ini untuk dijadikan pemasok,” ujarnya.

Apabila terjadi kekurangan pasokan daging dan susu, selain berdampak pada inflasi, juga akan berdampak pada perekonomian masyarakat yang bergerak di bidang usaha kuliner maupun pedagang daging dan susu di pasar. Pemerintah harus bisa mengambil kebijakan sebelum peredaran penyakit makin meluas.

“Berkenaan dengan wabah penyakit ini, harus ditangani dengan serius, karena menyangkut dengan kesehatan dan juga perekonomian masyarakat, apabila terpaksa harus diimpor dari luar negeri seperti Australia, kenapa tidak,” pungkasnya.

Sementara itu, Kotawaringin Barat (Kobar) yang menjadi salah satu pintu masuk sapi diduga terpapar wabah PMK, saat ini sudah melakukan antisipasi. Salah satunya dengan rutin melakukan penyemprotan kandang ternak sapi warga, agar bisa menekan potensi penularan virus.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kobar Rosehan Pribadi melalui Sekretaris DPKH Haryo Prabowo mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan beberapa instansi terkait dan berkomunikasi dengan Balai Veteriner, Balai Karantina Pertanian Kalteng, dan Dinas TPHP untuk menentukan langkah dan tindakan ke depan.

“Kami berharap agar PMK bisa ditangani serta diantisipasi dengan baik, sehingga nantinya bisa mengambil langkah tepat dan bisa meminimalkan penyebaran virus. Kami sudah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi dan untuk penanganan lebih lanjut,” sebutnya.

Berkaitan dengan stok daging di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat, sejauh ini dipastikan aman. “Melalui komunikasi dengan pihak-pihak terkait, kami optimistis persediaan daging tetap aman," ucapnya.

Apalagi setelah munculnya wabah, lanjutnya, pemerintah langsung berkoordinasi dengan salah satu perusahaan lokal yang bisa membantu persediaan daging atau hewan ternak sapi, yakni sekitar 400 ternak per hari. Sedangkan dalam rangka persiapan menyambut hari raya Iduladha nanti, diperkirakan mencapai 1.200 ekor sapi.

“Insyallah apa yang kami persiapkan bersama pemerintah daerah mampu membantu mengamankan stok daging. Alhamdulillah ada perusahaan lokal yang mempersiapkan hewan ternak sapi demi memastikan stok daging untuk kebutuhan masyarakat,” tuturnya. (kaltengpos)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Perumahan Dinas Guru di Katingan Jadi Arang

Rabu, 17 April 2024 | 12:57 WIB

Pantai Sungai Bakau Perlu Tambahan Fasilitas

Minggu, 14 April 2024 | 15:00 WIB

Warga Serbu Pusat Perbelanjaan di Kota Sampit

Minggu, 14 April 2024 | 10:26 WIB
X