Sungai Arut Renggut Nyawa Dua Bocah, Ditemukan Dalam Keadaan Berpelukan

- Selasa, 17 Mei 2022 | 10:45 WIB
ilustrasi
ilustrasi

PANGKALAN BUN – Derasnya arus Sungai Arut yang membelah Kota Pangkalan Bun menelan korban jiwa. Dua anak berusia belasan tahun tewas tenggelam saat berenang di sungai tepatnya kawasan RT 16, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Minggu (15/5) sekitar pukul 09.30 WIB.

Korban diketahui bernama Didit (12) warga terminal Natai Suka, Kelurahan Baru, dan Rafa (12) warga RT 25, Natai Pelingkau, Kelurahan Baru, serta satu korban selamat Hamid Firdaus warga RT 19, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Baru, Kecamatan Arsel.

Kabar tenggelamnya dua anak di Sungai Arut itu membuat warga berduyun-duyun mendatangi lokasi kejadian. Ratusan warga yang menonton dari tepi sungai memenuhi lokasi kejadian dan kondisi tersebut membuat proses pencarian terhambat.

Tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD Kobar, SAR Pangkalan Bun, PMI, serta para penyelam tradisional yang merupakan masyarakat sekitar lokasi kejadian bahu membahu menggunakan perahu melakukan pencarian.

Para penyelam tradisional yang terdiri dari beberapa orang secara bergantian masuk ke dalam air, menyelam hingga ke dasar sungai, derasnya arus bawah sungai membuat pencarian berjalan lambat.

Penyelam tradisional beberapa kali harus beristirahat, karena sulitnya pencarian, namun berkat kerja keras tim rescue akhirnya korban dapat ditemukan oleh para penyelam tradisional di dasar sungai dengan radius 200 meter dari titik nol korban tenggelam.

Pada saat proses pencarian, orang tua korban atas nama Didit terlihat histeris, begitu pula dengan neneknya. Keduanya harus mendapatkan pertolongan medis dari PMI dan diberikan bantuan pernafasan melalui tabung oksigen.

Informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa tersebut bermula saat korban yang bernama Rafa terjun ke sungai namun dengan berpegangan ke tali pengikat kapal, diduga pegangan terlepas Rafa kemudian hanyut karena tidak bisa berenang, melihat hal itu Didit berusaha membantu namun mereka akhirnya tenggelam dan hilang di derasnya arus sungai.

Sebelum kejadian, sejatinya tiga anak tersebut sudah ditegur oleh salah seorang warga setempat. Mereka bertiga yang berjalan kaki menuju tepi sungai tersebut sudah mendapat peringatan warga karena kondisi air sedang pasang.

Namun, tiga anak tersebut termasuk dua korban tenggelam, menanggapi dengan candaan dan sambil tertawa. "Saya sudah ingatkan jangan ke sungai karena air pasang dan mereka jawab sambil tertawa bahwa mereka bisa berenang dan dua mengaku tidak bisa berenang," kata Ari salah seorang warga sekitar di lokasi kejadian.

Tidak berapa lama, salah seorang anak yang ia tegur berlari dan mengabarkan ke warga bahwa dua rekannya tenggelam di sungai.

Sementara itu, Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pangkalan Bun, Heru Kristianto mengatakan, berdasarkan keterangan korban selamat, Muhammad Firdaus pada pukul 09.00 WIB, ia bersama dua temannya berada di tepi sungai dengan maksud ingin berenang dengan melompat dari perahu yang tambat di lanting.

”Namun, korban tidak bisa berenang, saat teman korban ingin membantu ikut terseret derasnya arus sungai dengan kedalaman kurang lebih 8 meter," terangnya.

Untuk diketahui saat ditemukan oleh para penyelam tradisional, kedua korban dalam kondisi berpelukan, kemudian keduanya langsung dibawa ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, setelah itu diantar ke rumah dua masing-masing. (tyo/sla)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

DPRD: Realisasi APBD Kotim tahun 2023 Lepas Target

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:40 WIB
X