Alhamdulillah Bisa Berangkat setelah Dua Tahun Tertunda

- Selasa, 1 Maret 2022 | 12:09 WIB
PERJALANAN KE TANAH SUCI: Foto kiri, pembimbing umrah dari PT Raihan Alya Tour, Ustaz HM Al-Ghifari membagikan paspor dan dokumen kesehatan kepada seluruh jemaah di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (24/2). Foto kanan, tiga karyawan Kalteng Pos, Husrin A Latif, Eko Suratno, dan Albert M Sholeh berada di Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Kota Madinah, Kamis (24/2) waktu Arab Saudi. HUSRIN A LATIF/KALTENG POS
PERJALANAN KE TANAH SUCI: Foto kiri, pembimbing umrah dari PT Raihan Alya Tour, Ustaz HM Al-Ghifari membagikan paspor dan dokumen kesehatan kepada seluruh jemaah di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (24/2). Foto kanan, tiga karyawan Kalteng Pos, Husrin A Latif, Eko Suratno, dan Albert M Sholeh berada di Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Kota Madinah, Kamis (24/2) waktu Arab Saudi. HUSRIN A LATIF/KALTENG POS

Pemerintah Arab Saudi resmi membuka pintu masuk bagi jemaah umrah asal Indonesia, tepatnya sejak 8 Januari 2022. Ini menjadi kabar bahagia bagi umat muslim yang tertunda keberangkatannya ke Tanah Suci. Kebahagian itu juga dirasakan jemaah asal Kalteng yang berangkat menggunakan jasa agen travel perjalanan haji dan umrah PT Raihan Alya Tour.

 

HUSRIN A LATIF, Jakarta

 

TIAP tahun PT Kalteng Pos Press rutin memberangkatkan karyawan muslim menjalankan ibadah umrah. Perlakuan sama juga diberikan perusahaan kepada karyawan nonmuslim. Bagi yang beragama Kristen misalnya, diberangkatkan melaksanakan perjalanan rohani ke Yerusalem. Tanpa diduga, munculnya pandemi Covid-19 menunda semua agenda tahunan ini. Praktis pada 2020-2021 tidak ada pemberangkatan karyawan ke Tanah Suci.

Sejatinya Maret 2020 merupakan jadwal umrah bagi 300 jemaah yang terdaftar di PT Raihan Alya Tour. PT Kalteng Pos Press memberangkatkan tiga karyawan. Yakni saya (penulis) bersama dua karyawan lainnya, Albert M Sholeh dan Eko Suratno. Bertiga mendapat kesempatan dari perusahaan untuk bertamu ke rumah Allah Swt.

Kami merupakan kloter umrah pada 2020 lalu. Maret 2020 harusnya sudah berangkat. Sayangnya, pandemi yang melanda dunia dua tahun terakhir membuat keberangkatan umrah tertunda. Padahal saat itu persiapan saya dan jemaah lain sudah matang. Grup WhatsApp sebagai wadah untuk memudahkan komunikasi seluruh jemaah telah dibuat.

Kesiapan saya secara fisik maupun mental pun sudah oke. Jadi tinggal menunggu hari keberangkatan saja. Namun, agenda ibadah umrah batal. Tidak bisa dilaksanakan sesuai jadwal. Covid-19 yang muncul akhir 2019 di Kota Wuhan, Tiongkok secara cepat menular dan menyebar ke mana-mana, hingga akhirnya melanda Indonesia.

Pada Maret 2020, virus mematikan ini pun masuk Kota Palangka Raya. Seiring waktu, kian banyak warga yang terpapar dan meninggal. Kondisi ini membuat hampir semua negara mengunci pintu masuk untuk memutus mata rantai penyebaran. Arab Saudi juga salah satu negara yang menutup pintu masuk bagi jemaah umrah asal Indonesia, mengingat kala itu angka konfirmasi Covid-19 sedang tinggi-tingginya. Jadwal keberangkatan jemaah dari agen PT Raihan Alya Tour ikut buyar. Harus dijadwalkan ulang sampai pandemi benar-benar terkendali dan hilang.

Hari berganti bulan, bulan pun berganti tahun. Ternyata pandemi tak kunjung mereda. Jemaah mulai gelisah. Komunikasi di grup WhatsApp makin intens. Jemaah terus menanyakan soal keberangkatan. Di grup tersebut ada jemaah dari berbagai kabupaten/kota. Seperti Murung Raya, Sukamara, Pangkalan Bun, Pulang Pisau, Barito Selatan, Palangka Raya, serta beberapa daerah lain.

Admin grup sesekali mengirim link berita mengenai perkembangan terbaru terkait ibadah umrah. Jika ada berita yang menggembirakan mengenai umrah, rata-rata jemaah merespons dengan menuliskan “Alhamdulillah”.

Seiring berjalannya waktu, tepatnya pada Desember 2021, pandemi mulai mereda. Hingga pada akhirnya, kabar bahagia yang ditunggu-tunggu datang juga. Pemerintah Indonesia mendapat informasi bahwa Pemerintah Arab Saudi membuka kembali pintu masuk bagi jemaah asal Indonesia untuk menunaikan ibadah umrah. Sabtu, 8 Januari 2022 merupakan keberangkatan perdana jemaah asal Indonesia, dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat dan menggunakan skema one gate policy (OGP) atau kebijakan satu pintu. 

PT Raihan Alya Tour, salah satu agen perjalanan umrah dan haji terbesar di Kalteng menyambut baik kabar menggembirakan ini. Sebelum berangkat, semua jemaah masih harap-harap cemas. Bagaimana tidak, varian Omicron sedang merebak. Semua yang ada di grup takut gagal lagi. Kemudian agen langsung menggelar rapat mengenai persiapan dan memutuskan jadwal keberangkatan.

Biaya perjalanan umrah saat pandemi meningkat. Pihak agen travel mengenakan biaya tambahan kepada jemaah. Nominalnya Rp8 juta. Jika dihitung dengan biaya yang sudah disetor sebelumnya, total sekitar Rp37 juta.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Perumahan Dinas Guru di Katingan Jadi Arang

Rabu, 17 April 2024 | 12:57 WIB

Pantai Sungai Bakau Perlu Tambahan Fasilitas

Minggu, 14 April 2024 | 15:00 WIB

Warga Serbu Pusat Perbelanjaan di Kota Sampit

Minggu, 14 April 2024 | 10:26 WIB
X