Cara Klub-Klub Liga 1 Putus Persebaran Covid-19, Jam Makan Malam Diatur, Terapkan Aturan 1 Kamar 1 Pemain

- Sabtu, 5 Februari 2022 | 11:39 WIB
Pemain Madura United
Pemain Madura United

Setelah 52 pemain Liga 1 dilaporkan positif Covid-19, ada klub yang bekerja sama dengan TNI untuk menjaga kamar pemain, ada yang minta pelayanan khusus ke hotel, dan ada pula yang menerapkan sistem gelembung sendiri.

 

Farid S.M., Denpasar-Bagus P.M., Surabaya-Taufiq A., Jakarta

 

DERETAN kursi dengan jarak tertentu berbaris rapi di pinggir kolam renang hotel tempat menginap PSIS Semarang. Sebuah layar lengkap dengan proyektor juga terpampang.

Tak lama kemudian, beberapa pemain keluar dari lobi menuju tempat terbuka tersebut dengan memakai masker lengkap. Mereka duduk, rapi, dan jaga jarak.

Dragan Djukanovic, pelatih tim berjuluk Mahesa Jenar itu, berada di depan memaparkan rencana strategi yang dilakukan saat menghadapi Persebaya Surabaya tadi malam. ”Ya, meeting sebelum berangkat ke lokasi pertandingan untuk bertanding memang sengaja kami adakan di lokasi outdoor,” kata dokter tim PSIS Alfan Nur Asyhar.

Meeting outdoor itu dihelat sebagai salah satu cara menepis persebaran Covid-19 varian Omicron yang belakangan merebak di kalangan pemain dan ofisial klub Liga 1. Satgas Covid-19 Liga 1 dan 2 melaporkan ada 52 pemain dari berbagai klub kompetisi strata teratas tanah air. Salah satu dampaknya, laga Madura United kontra Persipura Jayapura yang semestinya dihelat Selasa (1/2) akhirnya ditunda.

Manajemen PSIS yang empat pemainnya positif Covid-19 juga menyesuaikan jam makan. Pemain diberi kebebasan untuk menentukan jam makan. Baik pagi, siang, maupun malam. ”Jadi, tidak akan ada penumpukan. Kami juga selalu ingatkan agar bergantian ketika makan,” tuturnya.

Alfan menambahkan, PSIS merupakan salah satu tim yang beruntung selama seri keempat di Bali ini. Mereka menginap di hotel yang tidak ada tamu satu pun. ”Kami juga tidak tahu kenapa. Alhamdulillah sangat membantu mengantisipasi terjangkitnya Omicron,” lanjutnya.

Meeting outdoor dan mengatur jam makan juga dilakukan Arema FC. Bahkan, belajar dari pengalaman ketika lima pemainnya terkonfirmasi positif Covid-19 pada 20 Januari lalu, manajemen tim berjuluk Singo Edan itu pun menerapkan program 1 room 1 player (1 kamar 1 pemain).

Menurut Media Officer Arema FC Sudarmaji, sebelumnya tiap kamar ditempati dua orang/pemain. ”Tapi, kali ini 1 kamar 1 orang untuk menghindari persebaran,” jelasnya.

Arema FC juga melakukan tes PCR mandiri. Di luar yang sudah diberikan Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi, yakni H-1 sebelum pertandingan. ”Jadi, kalau tidak enak badan atau sakit, kami akan langsung lakukan tes PCR,” tambahnya.

Biaya memang membengkak. Namun, Sudarmaji menegaskan, hal tersebut merupakan komitmen manajemen untuk memutus persebaran Covid-19. ”Kami ingin liga terus jalan. Kami juga tidak mau ada pemain lagi yang terkena virus yang berujung merugikan performa tim di lapangan,” jelasnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB

Dansa Kaltim Berharap Tryout ke Luar Negeri

Selasa, 16 April 2024 | 10:30 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 17:34 WIB

Gia Sedih Bakal Lawan Megawati

Senin, 15 April 2024 | 16:30 WIB

Bukti Gaharnya Performa Aprilia

Senin, 15 April 2024 | 14:45 WIB

Aldila Debut Ganda di Stuttgart

Senin, 15 April 2024 | 13:50 WIB

Alcaraz Mundur dari Barcelona Open

Senin, 15 April 2024 | 11:10 WIB

Arung Jeram Kaltim Tekankan Pentingnya Regenerasi

Senin, 15 April 2024 | 09:15 WIB
X