Sendratari Tenggelamnya Kapal Onrust, Kisah Perjuangan Suku Dayak

- Minggu, 31 Oktober 2021 | 10:51 WIB
AKSI MEMUKAU: Tamanggung Surapati yang diperankan Benny M Tundan memimpin perlawanan suku Dayak terhadap pasuskan Belanda yang dipimpin Jenderal Van der Valde. AGUS PRAMONO/KALTENG POS
AKSI MEMUKAU: Tamanggung Surapati yang diperankan Benny M Tundan memimpin perlawanan suku Dayak terhadap pasuskan Belanda yang dipimpin Jenderal Van der Valde. AGUS PRAMONO/KALTENG POS

Kaya luar biasa ini ditulis oleh Arbendi I Tue dan Dr Misnawati. Menyuguhkan drama dan tari tentang sejarah perjuangan suku Dayak Kalteng saat melawan penjajahan kolonial Belanda. Kemasan tak melulu soal perang. Nuansa kekinian juga dimasukkan dalam sejumlah unsur. Mulai musik, kostum, dan tarian.

 

 

AGUS JAYA, Palangka Raya

 

SUARA gendang dan beduk terdengar bertalu talu. Ekspresi wajah laki laki-laki Dayak itu tampak garang saat tombak yang dipegang ditancapkan bertubi-tubi ke tubuh Jenderal Van der Valde, dan tewas seketika.

Laki-laki itu bernama Tamanggung Surapati. Melihat tubuh Van der Valde sudah tak bernyawa, langsung mengacungkan tombaknya ke depan dan kemudian memukul permukaan air. Sambil mengeluarkan pekikan suara keras, Tamanggung Surapati kemudian meloncat ke dalam air. Tidak lama kemudian, muncul kobaran api disusul kepulan asap hitam.

Kematian komandan pasukan Belanda, Jenderal Van der Valde di tangan Tamanggung Surapati di atas kapal Onrust itu mengilustrasikan suasana di atas kapal Onrust yang akhirnya tenggelam, dan menjadi puncak dari pertunjukan sendratari berjudul Tenggelamnya Kapal Onrust, Kisah Perjuangan Suku Dayak.

Acara pertunjukan yang digagas oleh Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Kalteng dan diadakan di Taman Budaya Kalteng, Jalan Temanggung Tilung, Palangka Raya, Sabtu (22/10) lalu. Acara itu membius ratusan penonton yang datang.

Adegan mengilustrasikan suasana pertempuran besar suku Dayak dalam perang sungai Barito yang legendaris di tahun 1859 . Bagaimana sebuah kapal perang milik Belanda yang bernama Onrust yang merupakan salah satu kapal perang tercanggih pada masa itu, dan dikirim oleh kerajaan Belanda ke pulau Kalimantan untuk membantu mengatasi perlawanan para pejuang suku Dayak.

Kapal itu ditenggelamkan pasukan suku Dayak pimpinan Tamanggung Surapati pada 26 Desember 1859 di daerah Labo lalotong Tour, sungai Barito.

Dengan didukung sentuhan layar yang menampilkan berbagai foto kondisi masyarakat adat Dayak pada Zaman dahulu, sendratari ini juga mengajak para penonton untuk lebih mengenal kondisi masyarakat Dayak masa itu.

Aksi dari para penari yang berasal dari berbagai sanggar tari di Palangka Raya yang koreografi tarinya disiapkan oleh Benny M Tundan yang dibantu asisten koreografi Jhovi Nata dan Maria Magdalena.

Sendratari juga menampilkan berbagai tarian. Mulai tarian khas Dayak dan juga tarian kontemporer sukses menciptakan suasana adegan di dalam cerita sendratari tersebut. Mulai dari adegan perbedaan kondisi antara masyarakat suku Dayak yang serba terbelakang dan digambarkan mengalami penindasan Belanda dan kondisi penjajah Belanda yang mewah dan penuh pesta pora pada awal cerita.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Tujuh Daerah di Kalteng Ini Terima Teguran KPK

Jumat, 26 April 2024 | 10:45 WIB
X