Turunnya tarif tes PCR disambut bahagia oleh masyarakat Kalteng, terutama mereka yang sering menggunakan jasa transportasi udara. Seperti yang diungkapkan Tjanurie Lie (45), yang ditemui saat mengantar sang istri ke Bandara Tjilik Riwut untuk penerbangan menuju Jakarta menggunakan maskapai Garuda Indonesia. Tjanurie mengaku senang dengan perubahan tarif tes PCR yang ditetapkan pemerintah. Apalagi selama ini menjadi syarat mutlak untuk bepergian keluar Kota.
"Sebagai masyarakat dan juga pengguna jasa penerbangan, ini jadi berita yang menggembirakan, pemerintan bisa menurunkan tarif PCR supaya jadi terjangkau, meskipun saat ini istri saya sebelumnya tarif PCR masih harga Rp800 ribu, kan mulai hari ini (kemarin) ditetapkan, kami bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah, apalagi di masa pandemi ini perekonomian terguncang, tapi karena sangat membutuhkan jasa transportasi udara, ya mautidak mau harus mengeluarkan uang yang banyak untuk tes PCR sebagai persyaratan penerbangan, belum lagi harga tiket pesawat,” ungkapnya.
Dengan ditetapkan tarif PCR menjadi Rp270 ribu, diyakini bisa menggairahkan kembali transportasi udara, karena penumpang tidak lagi harus mengeluarkan banyak biaya untuk bisa bepergian di masa pandemi.
"Semoga tarif PCR ini berlaku dalam waktu panjang, kalau bisa turun lagi, karena dampaknya akan bagus untuk pemulihan roda perekonomian Kalteng,” tutupnya.