Kalteng Kembangkan Food Estate Zona Barat

- Selasa, 28 September 2021 | 12:09 WIB
Sugianto
Sugianto

PALANGKA RAYA-Setelah Presiden RI Joko Widodo mencanangkan lumbung pangan dengan program food estate di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas yang merupakan program strategi nasional (PSN). Kini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng mengembangkan food estate di zona barat. Pasalnya zona barat yang dikembangkan food estate ini berada di Kabupaten Katingan, Seruyan dan Kotawaringin Timur (Kotim).

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng Sunarti mengatakan program food estate di wilayah zona barat ini memang bukan PSN seperti yang dilakukan di Kapuas atau Pulpis yang merupakan program langsung dari Presiden. Tetapi dari Kementerian Pertanian sendiri telah memberikan kebebasan kepada daerah dalam hari ini provinsi atau kabupaten untuk mengusulkan titik zona food estate.

"Namun, dengan usulan rencana program food estate ini nanti akan dibantu oleh kementerian juga. Sedangkan, dari sisi pendanaan akan dipikirkan, mungkin melalui tugas pembantuan atau dana APBD.” katanya saat diwawancarai  (27/9).

Diungkapkannya, food estate di zona barat ini akan dikembangkan dengan luasan masing-masing 1.000 hektare. Pada Tahun 2021 ini pihaknya sudah mulai melaksanakan program food estate ini di Kotawaringin Timur yakni sekitar Teluk Sampit dengan kegiatan seluas 2.000 hektare. "Memang ada perbedaan dengan food estate di PSN yang mendapat bantuan paket full, sedangkan di food estate zona barat ini seperti yang saat ini mulai dikembangkan masih mendapat bantuan untuk olah lahan para petani,” ungkapnya.

Dijelaskannya, komoditas utama di food estate zona barat ini masih komoditas padi, namun juga terintegrasi seperti food estate di Pulpis dan Kapuas. Namun di zona barat ini terintegrasinya dengan ternak sapi dan kelapa dalam.

“Seperti diketahui di Kotim banyak perkebunan kelapa dalam, termasuk di Katingan dan Seruyan terintengrasinya juga sama,” jelasnya. Ditambahkannya, untuk anggaran di Kotim ini pun juga sudah tergambarkan, jadi nanti dana yang digunakan tidak hanya dari pusat dan provinsi tetapi juga dari daerah. Untuk itu, pihaknya juga meminta dari masing-masing kabupaten itu menyampaikan andalan pertanian di daerah. “Kebetulan dalam kegiatan ini lokasinya satu garis, semua di pinggir pantau semua, harapannya nanti juga akan menjadi objek wisata alam,”pungkasya. (abw/ala)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

DPRD: Realisasi APBD Kotim tahun 2023 Lepas Target

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:40 WIB
X