Menengok Kesibukan Ibu-Ibu di Dapur Umum Mendawai

- Sabtu, 18 September 2021 | 12:27 WIB
SEMANGAT KEBERSAMAAN: Ibu-ibu yang tinggal sekitar dapur umum tanggap darurat bencana banjir di Jalan Mendawai, Palangka Raya saat membantu memasak, Kamis (16/9). ANISA/KALTENG POS
SEMANGAT KEBERSAMAAN: Ibu-ibu yang tinggal sekitar dapur umum tanggap darurat bencana banjir di Jalan Mendawai, Palangka Raya saat membantu memasak, Kamis (16/9). ANISA/KALTENG POS

Kalteng saat ini tengah dilanda dua bencana sekaligus, pandemi Covid-19 dan bencana alam banjir. Tak terkecuali Palangka Raya. Dengan menerapkan prokes yang ketat, para ibu yang tinggal sekitar dapur umum tanggap darurat banjir di Jalan Mendawai bersama petugas tiap hari sibuk menyiapkan makanan untuk para korban banjir.

 

ANISA B WAHDAH, Palangka Raya

 

TERLIHAT para petugas memakai seragam bertuliskan Tagana Kota Palangka Raya terus stand by di lokasi banjir, Jalan Mendawai, Kota Palangka Raya. Para petugas ini mendirikan posko dapur umum, mengolah makanan untuk dibagikan kepada masyarakat terdampak bencana banjir, khususnya di sekitar Jalan Mendawai.

Tak hanya para petugas. Para ibu juga turut membantu petugas. Ada yang memotong cabai, memotong buncis, dan lainnya. Tenda berukuran sedang yang dibangun itu menjadi tempat para ibu-ibu bergotong royong membantu petugas memasak.

Hilmi Zulkarnain selaku koordinator dapur umum tanggap darurat banjir mengatakan, pihaknya ditugaskan berada di lokasi bencana banjir pada salah satu titik di Kota Palangka Raya ini. Memilih tempat yang tepat untuk dibangun dapur umum dan tidak jauh dari masyarakat.

“Dapur umum ini akan terus berdiri dan membantu masyarakat sambil melihat perkembangan kondisi banjir, saat ini memang kondisi banjir sudah mulai surut,” ucapnya.

Dikatakan Hilmi, dapur umum ini menyediakan makanan untuk masyarakat sekitar Jalan Mendawai yang terdampak banjir. Sedangkan untuk warga yang juga terdampak, tapi masih bisa memasak, dapur umum hanya menyuplai bantuan bahan makanan.

"Tidak semua masyarakat terdampak mendapat nasi bungkus, bagi yang masih bisa memasak karena kondisi rumahnya tidak begitu parah terdampak, akan dibantu berupa suplai bahan pangannya," tuturnya kepada Kalteng Pos saat dibincangi di sela-sela kesibukan di dapur umum.

Dapur umum ini, lanjut dia, menyediakan 600 bungkus makanan untuk sehari. Sekali memasak sebanyak 300 bungkus. Makanan itu dibagikan untuk makan siang dan makan malam.

"Setelah makanan sudah selesai dimasak dan dibungkus, selanjutnya bungkusan makanan itu akan dibagikan oleh tim ke masyarakat sesuai data korban terdampak, bukan masyarakat yang datang mengambil ya," ujar dia.

Ia juga menyebut, sejak dapur umum ini dibangun pada Minggu lalu (12/9), masyarakat sangat antusias. Beberapa ibu datang membantu petugas mengolah makanan di dapur umum.

“Untuk bahan makanannya ada yang dari pemerintah provinsi, pemerintah kota, dan bantuan dari relawan serta donatur," bebernya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Infrastruktur di Pedalaman Katingan Memprihatinkan

Minggu, 21 April 2024 | 14:00 WIB
X