Investasi di Kalteng Tumbuh Positif

- Kamis, 19 Agustus 2021 | 13:09 WIB

PALANGKA RAYA-Kalteng memiliki sumber daya alam (SDA) cukup melimpah sehingga menarik perhatian pemilik modal untuk berinvestasi di bidang perkebunan, kehutanan, pertanian, dan peternakan. Pada semester I ini, capaian investasi di Kalteng sudah melebihi 50 persen dari target, dengan capaian 60,21 persen. (lihat tabel)

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalteng Suhaemi mengatakan, hal ini sejalan dengan laporan Bank Indonesia yang menyatakan bahwa petumbuhan ekonomi di Kalteng tumbuh positif. Pasalnya, capaian 60,21 persen investasi di Kalteng ini berada di angka Rp4,467 triliun lebih. Padahal target berada di angka Rp7,420 triliun lebih. Capaian ini mencakup investasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN).

“Meski di masa pandemi, perekonomian Kalteng mampu bangkit, terlihat dari salah satu indikatornya yakni realisasi investasi PMA dan PMDN yang tumbuh positif,” katanya, Rabu (18/8).

Suhaemi menyebut, realisasi ini terdiri dari capaian PMA sebesar Rp926 miliar lebih dan PMDN sebesar Rp3,541 triliun lebih. Pada dasarnya capaian investasi di Kalteng ini sudah mencapai target atau di angka 121,25 persen.

“Target semester I ini berada di angka Rp3,680 triliun lebih, sedangkan yang sudah dicapai melebihi angka itu,” sebut dia.

Untuk capaian 2021 memang 61,21 persen, tapi untuk capaian di semester I sudah melebihi target. Persentase pada triwulan I sudah berada di 126,21 persen dan triwulan II sudah 116,21 persen. “Bila melihat iklim investasi di Kalteng dan realisasi sampai semester I, kami optimistis bahwa Kalteng tetap tangguh dan bangkit meski tengah dilanda pandemi Covid-19,” tuturnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, ada beberapa alasan bagi investor untuk berinvestasi di Kalteng. Di antaranya SDA yang melimpah, meliputi lahan dan potensi hutan serta kebun. Selain itu, Kalteng dianggap dekat dengan lokasi ibu kota negara yang baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Hanya memerlukan 12 jam untuk transportasi darat dan 55 menit menggunakan jasa transportasi udara.

“Termasuk dekat dengan Surabaya sebagai gerbang utama ke Pulau Jawa, untuk ke sana memerlukan waktu 1 jam 10 menit menggunakan transportasi udara,” bebernya.

Untuk moda transportasi laut, jarak terdekat ke Pulau Jawa yakni dari Pelabuhan Teluk Segintung menuju Pelabuhan Tanjung Perak. Alasan lainnya, ada kemudahan dalam urusan perizinan investasi dan mendapat dukungan dari pemerintah daerah.

“Indikator meningkatnya investasi yakni menurunnya angka pengangguran, terciptanya lapangan kerja baru, dan menurunnya kemiskinan,” pungkasnya. (abw/ce/ala)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Infrastruktur di Pedalaman Katingan Memprihatinkan

Minggu, 21 April 2024 | 14:00 WIB
X