Cerita Warga Berburu Vaksinasi, Rela Antre dari Pagi setelah Beberapa Kali Gagal

- Jumat, 6 Agustus 2021 | 11:30 WIB
Vaksinasi yang dilaksanakan di Palangka Raya.
Vaksinasi yang dilaksanakan di Palangka Raya.

Program vaksinasi di Kalteng terus dikebut seiring makin meluaskan persebaran Covid-19 yang muncul dengan berbagai varian. Sejauh ini baru 21 persen masyarakat Kalteng yang sudah divaksin. Padahal antusiasme untuk mengikuti program vaksinasi sangat tinggi. Butuh perjuangan, hingga rela berdesak-desakan saat antre.

 

EMANUEL LIU-AGUS JAYA, Palangka Raya

ANTUSIASME masyarakat mengikuti vaksinasi sangat tinggi. Sayangnya, kurangnya logistik vaksin yang didistribusikan oleh pusat mengakibatkan tak sedikit warga yang gigit jari karena tak dapat jatah vaksinasi. Meski ada vaksinasi gratis yang digelar oleh sejumlah instansi, tetap saja belum mampu mengakomodasi. Kuota yang menjadi sasaran vaksinasi selalu penuh. Pengalaman tersebut dialami oleh beberapa peserta vaksinasi massal di Lapangan Sanaman Mantikei, Palangka Raya, Kamis (5/8).

Warga berbondong bondong datang untuk bisa memperoleh vaksinasi Covid-19 untuk suntikan dosis pertama maupun kedua. Banyaknya warga Kota Cantik – julukan Palangka Raya yang mendaftar ikut vaksinasi massal ini menimbulkan antrean yang panjang. Hingga pukul 14.30 WIB, terlihat masih banyak warga yang menunggu giliran.

Seperti yang dialami oleh Muhammad Kuhar. Warga kompleks Amaco yang sehari-hari dipanggil Bapak Adi ini mengaku sudah menunggu di tempat tersebut sejak pukul 9.00 WIB. “Saya sudah tunggu dari jam sembilan pagi tadi, sampai sekarang (pukul 14.30 WIB) belum juga dipanggil,” ucap Kuhar yang duduk di pojok luar halaman Lapangan Sanaman Mantikei ditemani anak perempuannya.

Kuhar datang bersama istrinya bernama Lintik. Mereka ingin mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh ini mengaku bahwa ia ikut vaksinasi massal kali ini setelah mendaftar ke panitia penyelenggara vaksinasi massal di Bundaran Besar pada Rabu malam (4/8). “Saya daftar tadi malam di Bundaran, dapat nomor urut 806,” tuturnya lagi.

Kuhar mengaku sudah berkali-kali mencoba mendaftar vaksinasi massal yang diselengarakan berbagai instansi pemerintah maupun organisasi, tapi tidak pernah berhasil.

“Kami sudah kemana-mana, kami sudah daftar ke Depdikbud gak dapat, terus di Puskesmas Menteng nggak dipanggil-pangil, tahunya habis, terus ke kantor PDIP, katanya ada daftar untuk 50 (orang), pas sampai di sana, juga habis (kuota), pokoknya sudah kemana-mana om,” ujar Lintik menyambung dan membenarkan perkataan suaminya.

Pasangan suami istri ini sangat berharap upaya pendaftaran mereka kali ini berhasil dan bisa mendapat suntikan vaksinasi Covid-19 seperti yang dianjurkan oleh pemerintah. Pria berusia 49 tahun ini mengaku merasa sangat kecewa bila upayanya untuk mendapatkan vaksinasi pada kesempatan kali ini gagal lagi. Apalagi sudah menunggu antrean cukup lama.

“Karena suntik vaksin ini sekarang kan penting untuk kesehatan,” kata Kuhar.

Sementara warga lainnya, Waiz Al Qurni, juga mengaku cukup lama menunggu panggilan untuk divaksin. “Saya dapat antrean nomor 972,” kata pria yang sehari-hari dipanggil Al yang mengaku datang ke lokasi vaksinasi pukul 9.00 WIB.

Meskipun ia harus menunggu lama dan terasa sangat melelahkan, Al berharap bisa divaksin pada kesempatan kali ini.

“Karena selain ikut anjuran pemerintah, saya juga memang memerlukan sertifikat vaksinasi ini,” kata pria yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang pentol itu sambil tersenyum.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Halikinnor Layak Bidik Kursi Gubernur

Sabtu, 16 Maret 2024 | 11:00 WIB

Warga Sampit Desak Polisi Tangkap Pembalap Liar

Sabtu, 16 Maret 2024 | 11:00 WIB
X