Akses Jalan yang Sulit, 139 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

- Selasa, 27 Juli 2021 | 11:52 WIB
MEMBARA: Seorang warga menyelamatkan barang-barang berharga keluar rumah saat kobaran api membakar kompleks pemukiman, Minggu (25/7) pukul 02.00 WIB. DENAR/KALTENG POS
MEMBARA: Seorang warga menyelamatkan barang-barang berharga keluar rumah saat kobaran api membakar kompleks pemukiman, Minggu (25/7) pukul 02.00 WIB. DENAR/KALTENG POS

PALANGKA RAYA-Kompleks mendawai kembali berkobar, puluhan bangunan rumah dan koskosan atau barak berkobar. Tiga RT di kawasan permukiman padat penduduk di Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya ini dilalap si jago merah. Peristiwa yang terjadi pada Minggu (25/7) dini hari ini menyebabkan 139 jiwa kehilangan tempat tinggal.

Peristiwa kebakaran yang diperkirakan terjadi sekitar pukul 02.00 WIB tersebut langsung menimbulkan kepanikan warga di kawasan padat penduduk tersebut. Karena saat kejadian masih banyak warga yang diperkiraan sedang tertidur pulas. Alhasil, akibat kepanikan itu banyak diantara warga yang mengaku tidak sempat menyelamat barang barang berharga miliknya.

Sebelum pemadam tiba ke lokasi, beberapa warga terlihat memadamkan api dengan peralatan seadanya. Tak lama kemudian puluhan petugas kebakaran baik dari pemerintah kota Palangka Raya maupun pemadam kebakaran swakarsa yang mendapat laporan kejadian kebakaran tersebut langsung meluncur ke lokasi dan berjibaku untuk memadamkan api.

Namun akses jalan ke lokasi kebakaran yang cukup sulit karena terletak di tengah pemukiman penduduk dan di tambah bahan bangunan yang terbakar rata terbuat dari kayu itu serta tiupan angin yang juga saat peristiwa ini terjadi berhembus cukup kencang, membuat upaya petugas untuk menjinakkan api mendapat hambatan. Berdasar informasi warga , Api akhirnya berhasil benar benar dipadamkan sekitar pukul 05.30 wib.

Meskipun tidak ada korban jiwa tetapi akibat peristiwa kebakaran ini, satu orang warga setempat bernama Sapto Arianto (59 tahun) mengalami luka bakar di tangan dan bagian kaki akibat dirinya berusaha menyelamat barang barang berharga dari dalam rumahnya. Korban langsung dibawa Rumah Sakit Umum Daerah dr Doris Sylvanus Palangka Raya untuk mendapat perawatan.

Menurut penuturan Sapto Harianto (59) dimana rumah miliknya berada berseberangan dengan bangunan barak 7 pintu yang diduga tempat api berasal mengatakan kejadian begitu cepat, saat itu dirinya sedang istirahat, tiba-tiba mendengar suara berisik dari seberang rumah dan mulai ramai orang keluar rumah.

“Pas saya dengar orang ribut diluar ada yang berteriak ada api, pas saya lihat api sudah besar membakar atap barak nomor 2, lali saya membangunkan istri dan juga anak saya agar membawa cucu untuk menyelamatkan diri,” ungkap Sapto yang akrab disapa Kai Arul kepada wartawan saat itu.

Sebelum kejadian Kai Arul mengaku melihat ada lima orang pemuda sedang asik menenggak minuman keras di salah satu kamar barak yang terbakar, bahkan Kai Arul sempat menegur kawanan pemuda tersebut, namun tidak diindahkan. Menurut Kai Arul kawanan pemuda tersebut sekitar 1 bulan menempati barak.

“Sering saya lihat mereka minum, dan berisik di barak itu sesekali saya tegur, namun tetap saja kadang setiap malam mereka minum miras ditambah suara mereka gaduh, kadang tetangga juga risih karena mereka ribut. Pas tadi sebelum kebakaran mereka keluar dari barak entah kemana,” lanjut Sapto.

 

Tidak ingin keluarganya dan cucunya jadi korban, Kai Arul menerjang kobaran api dan melintas di jalan setapak untuk kembali ke rumahnya yang saat itu sebagian sudah dilalap api dan nekat masuk kedalam rumah." Yang penting Istri, anak dan cucu saya selamat, saya tidak peduli itu mending mereka yang selamat duluan," ceritanya.

Bahkan Kai Arul tidak sadar bahwa lengan kananya melepuh akibat terkena api, namaun dirinya tetap menerobos rumah miliknya padahal saat itu rumah miliknya sebagian sudah terbakar. Beruntung Pemadam dan Anggota relawan melihat Sapto masih berada dirumah, sedangkan atap rumahnya sudah mulai dilalap api.

Alvin Marcelino, Anggota Relawan ERP Palangka Raya yang saat itu sedang memadam api melihat pria tua masuk kedalam rumah yang saat itu sedang di siram, sontak anggota Relawan tersebut langsung berteriak memanggil rekan pemadam bahwa ada 1 orang masih berada dalam rumah dan melapor kepada anggota Polisi.

"Saya kaget bapak-bapak masuk kedalam rumah miliknya saat itu mulai terbakar, saat kami masuk beliau tidak mau keluar dan beralasan mau menyelamatkan harta benda didalam rumah, lalu kami lapor ke petugas kepolisian akhirnya pemilik rumah mau keluar dengan tangan kanan melepuh akibat luka bakar, kemudian dibawa ke RS terdekat untuk diobati," tuturnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Infrastruktur di Pedalaman Katingan Memprihatinkan

Minggu, 21 April 2024 | 14:00 WIB
X