Ruang Kamboja sebagai Rumah Kedua, Pernah Tiga Hari Tiga Malam Tidak Pulang

- Senin, 19 Juli 2021 | 12:41 WIB
GARDA TERDEPAN: Tim pemulasaraan jenazah dan pemakaman pasien Covid-19 saat berada di Ruang Kamboja RSDS Palangka Raya.
GARDA TERDEPAN: Tim pemulasaraan jenazah dan pemakaman pasien Covid-19 saat berada di Ruang Kamboja RSDS Palangka Raya.

Beberapa waktu terakhir, angka kematian pasien Covid-19 di Kalteng cukup tinggi. Semua sedang berjuang melawan dan menangani pandemi. Berikut sepenggal kisah para petugas pemulasaraan dan pemakaman jenazah Covid-19.

 

ANISA B WAHDAH, Palangka Raya

SIANG itu, Jumat (16/7) sekitar pukul 11.00 WIB, penulis memacu kendaraan dari arah Bundaran Besar Palangka Raya. Sampai di rambu lalu lintas pertigaan Jalan Antang, penulis tak sempat berhenti meski saat itu lampu merah menyala.

Bunyi sirene ambulans terus berbunyi, memberi isyarat agar pengendara lain segera menepi. Ambulans bertuliskan RSUD dr Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya menyalip semua kendaraan di depannya. Di balik kemudi terlihat sang sopir mengenakan alat pelindung diri (APD) dan hazmat putih, ditemani petugas lainnya.

Beberapa detik berselang, terdengar sirene ambulans yang datang dari arah berlawanan menuju kota. Suara sirene yang selama ini dianggap hal biasa, kini terdengar mengerikan. Betapa banyaknya pasien masuk dan jenazah keluar dari rumah sakit (RS) akibat Covid-19. Hari itu (Jumat, red) menunjukkan angka tertinggi pasien meninggal akibat Covid-19 di Kalteng dengan total 16 orang. Kota Palangka Raya menempati posisi tertinggi, yakni lima orang meninggal dalam sehari.

Hari itu, penulis baru saja dari Ruang Kamboja RSDS. Rumah kedua para petugas pemulasaraan dan pemakaman jenazah Covid-19. Dan, ambulans yang menyalip tadi, ditumpangi petugas yang mengantarkan jenazah pasien yang meninggal karena Covid-19 menuju peristirahatan terakhir di tempat pemakaman umum (TPU) Jalan Tjilik Riwut Km 12 Palangka Raya.

“Mereka tadi berangkat memakamkan jenazah Covid-19, baru sampai, istirahat sebentar saja, lalu memakamkan lagi jenazah,” kata Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Umum dr Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya dr Ricka Brillianty Zaluchu saat diwawancarai di ruang kamboja, Jumat (16/7).

Perempuan yang sering disapa dr Ricka itu mengisahkan aktivitasnya bersama tim pemulasaraan dan pemakaman di ruang kamboja yang menangani kurang lebih 300 jenazah pasien yang meninggal akibat Covid-19. Ada sebelas orang petugas pemulasaraan dan delapan petugas pemakaman.

“Dulu tim pemulasaraan itu hanya ada enam saja hingga penanganan jenazah Covid-19 berada di angka 200-an, beberapa waktu terakhir ini ada tambahan lima orang sehingga total sebelas orang,” katanya kepada Kalteng Pos.

Tidak ada pelatihan khusus untuk pemulasaraan jenazah Covid-19. Hanya mengikuti standar operasional prosedur (SOP) dan teknis dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Awal-awal penanganan jenazah Covid-19, ia bersama tim memerlukan waktu satu hingga satu jam setengah untuk proses pemulasaraan satu jenazah pasien Covid-19.

“Karena dulu kami masih bingung, tapi saat ini kami bisa disebut terampil dalam pemulasaraan jenazah Covid-19, sehingga satu jenazah hanya perlu waktu paling lama 45 menit saja,” tuturnya.

Penanganan awal, apabila jenazah berasal dari salah satu ruangan isolasi, maka terlebih dahulu diminta surat persetujuan dari pihak keluarga untuk pemulasaraan dan pemakaman jenazah pasien Covid-19 sesuai dengan SOP yang berlaku. Namun jika jenazah bukan dari salah satu ruang isolasi di RS, maka harus terlebih dahulu meminta izin kepada pihak keluarga untuk dilakukan pemeriksaan terhadap jenazah, memastikan terpapar Covid-19 atau tidak.

“Untuk jenazah yang datang dari luar, dilakukan pemeriksaan di dalam ambulans, kalau negatif akan kami bantu pemulasaraan dan pemakaman untuk pasien non-Covid-19, sebaliknya kalau positif maka dilakukan penanganan sesuai SOP,” ucapnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Perumahan Dinas Guru di Katingan Jadi Arang

Rabu, 17 April 2024 | 12:57 WIB

Pantai Sungai Bakau Perlu Tambahan Fasilitas

Minggu, 14 April 2024 | 15:00 WIB

Warga Serbu Pusat Perbelanjaan di Kota Sampit

Minggu, 14 April 2024 | 10:26 WIB
X