Seluruh Indikator Meningkat, Rata-Rata 200 Kasus Covid-19 Perhari di Kalteng

- Kamis, 8 Juli 2021 | 12:32 WIB
ilustrasi
ilustrasi

Berdasaran analisis Tim Persatuan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Kalteng atas data mingguan hingga 4 Juli lalu, seluruh indikator penyakit menunjukkan kecenderungan terus meningkat. Status kesehatan karena Covid-19 lebih buruk dari minggu lalu, jumlah kasus konfirmasi dan angka kematian melonjak, serta laju penularan makin cepat.

Ketua PAEI Kalteng Rini Fortina mengatakan, grafik kecenderungan kasus baru minggu ke-70 masa pandemi Covid-19 ini, pertumbuhan kasus baru ada 1.415 dengan rata-rata 202 kasus per hari. Kasus konfirmasi mingguan meningkat 34,1 persen dari minggu sebelumnya.

“Pertumbuhan kasus baru mingguan berkisar antara 600 sampai 1.415 kasus pada empat minggu terakhir ini. Merupakan puncak tertinggi masa pandemi setelah puncak pertama pada bulan Desember tahun lalu,” katanya saat dikonfirmasi Kalteng Pos, Selasa (6/7).

Dijelaskannya, tren kematian minggu ini meningkat 63,6 persen dari minggu lalu. Ini merupakan situasi kesehatan yang buruk, dengan rata-rata kematian 8 orang per hari. Perawatan dalam tiga minggu terakhir juga cenderung meningkat 0,2 sampai 0,5 persen per hari.

“Meskipun persentase kesembuhan juga mengalami peningkatan 17,5 persen,” jelasnya. Berdasarkan data mingguan ini pun dapat terlihat bahwa penularan tercepat berada di Kabupaten Sukamara, Palangka Raya, Lamandau, dan Kotawaringin Barat (Kobar). Angka kematian tertinggi pun ada di empat wilayah tersebut.

Kasus rata-rata dalam minggu ini se-Kalteng meningkat 34 persen dari minggu sebelumnya. Kasus baru rata-rata meningkat di sebelas kabupaten/kota, yakni Palangka Raya, Lamandau, Kapuas, Kobar, Seruyan, Kotim, Pulpis, Bartim, Gumas, Sukamara, dan Mura.

PAEI Kalteng mengajak semua pihak bekerja sama dalam hal mematuhi protokol kesehatan secara ketat, rajin memeriksakan kesehatan diri dalam bentuk testing mandiri, serta ikut vaksinasi Covid-19.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan, tingginya kasus kematian akibat Covid-19 tidak melulu diakibatkan pasien memiliki penyakit penyerta. “Tidak juga, banyak juga pasien meninggal murni karena pneumonia akibat Covid-19,” ucapnya. (kaltengpos)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Tujuh Daerah di Kalteng Ini Terima Teguran KPK

Jumat, 26 April 2024 | 10:45 WIB
X