Targetkan 1,8 Juta Warga Kalteng Divaksin

- Sabtu, 19 Juni 2021 | 13:32 WIB

PALANGKA RAYA-Pada Juli nanti vaksinasi Covid-19 mulai diberikan untuk masyarakat umum berusia di atas 18 tahun. Vaksinasi sangatlah penting untuk membentuk herd immunity atau kekebalan tubuh kelompok dengan cakupan yang cukup besar. Apabila antibodi dalam tubuh setiap warga sudah terbentuk, maka dapat membentengi masyarakat agar tidak mudah terpapar Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan, yang dimaksud herd immunity itu apabila terbentuk kekebalan tubuh 70 persen dari jumlah populasi penduduk. Target Kalteng mencapai herd immunity sebagaimana yang direkomendasikan pemerintah dan organisasi kesehatan dunia atau WHO adalah 1,8 juta jiwa dari 2,6 juta populasi penduduk.

“Padahal, usia 18 tahun ke atas di Kalteng itu juga berada di angka 1,8 juta jiwa dari 2,6 juta penduduk. Tentu hal ini meringankan kita untuk mencapai target, karena apabila 1,8 juta jiwa yang berusia di atas 18 tahun sudah divaksin, maka Kalteng sudah bisa dikatakan 100 persen vaksinasi Covid-19,” ungkapnya saat rapat koordinasi (rakor) terkait percepatan vaksinasi Covid-19 di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, (17/6).

Dijelaskannya, vaksin yang dialokasikan untuk Kalteng sekitar 3,8 juta dosis. Jadi, pada dasarnya Kalteng kelebihan dosis. Namun perhitungan itu belum termasuk penduduk yang tidak memiliki NIK atau warga pendatang yang belum terdaftar sebagai penduduk Kalteng.

“Asumsi kami, dengan ketersediaan 1,8 juta dosis atau 1,9 juta dosis itu, maka masyarakat berusia di atas 18 tahun sudah bisa divaksin 100 persen, kecuali yang tidak bisa divaksin karena alasan medis,” jelas dia.

Menurut Suyuti, apabila 1,8 juta jiwa itu diberi vaksin Sinovac, maka diasumsikan Kalteng memerlukan 3,6 juta dosis vaksin untuk dua kali penyuntikan.

“Saat ini kami sudah menerima 409 ribu lebih vaksin, sehingga kebutuhan kita yang akan kita kejar ke pusat sekitar 3 juta lebih, kami sudah membuat surat dan sudah ditandatangani wagub, akan segera kami kirimkan ke pusat,” katanya.

Selanjutnya, dengan jumlah 3 juta lebih dosis vaksin itu, maka untuk bisa mencapai 100 persen vaksinasi diperkirakan pada akhir Oktober nanti. Dengan catatan dalam sehari vaksinator bisa menyuntikkan 25 ribu lebih dosis vaksin. Hal itu menyesuaikan jumlah vaksinator yang ada di Kalteng berjumlah 1.635 orang.

“Maka per kabupaten kita bisa melihat yang paling tinggi harus menyuntikkan per satu vaksinator per hari, termasuk hari libur adalah Kota Palangka Raya, jadi satu vaksinator minimal menyuntikkan 22 orang dalam satu hari dan itu bisa saja diselesaikan dalam waktu satu jam,” terangnya.

Namun, lanjut dia, perlu juga dipahami bahwa pemerintah tidak sepenuhnya bertanggung jawab menyuntikkan sisa masyarakat yang divaksin ini. Lantaran ada yang melewati mekanisme vaksin gotong royong yang dikoordinasi pihak swasta seperti Kadin dan Biofarma. Jadi tidak melibatkan pemerintah.

“Selain itu juga akan ada NGO yang akan menyuntikkan vaksin 10 ribu dosis nantinya,” bebernya.

Berkenaan dengan dana, Suyuti menyebut bahwa berdasarkan pengalaman provinsi membiayai vaksinasi massal, apabila satu kabupaten harus melaksanakan vaksinasi massal sekali seminggu, maka total dana yang diperlukan yakni Rp43 miliar lebih.

Dalam rangka percepatan vaksinasi di Kalteng, diperlukan sejumlah strategi percepatan. Pihaknya menyampaikan beberapa usulan strategi percepatan, seperti melibatkan Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng yang sudah akan melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) pada 1 Juli mendatang.

“Atau melibatkan perguruan tinggi mendorong mahasiswa yang sudah berusia di atas 18 tahun ke atas untuk wajib ikut vaksianasi. Jadi saat kuliah mahasiswa harus menunjukkan kartu vaksinasi. Ada juga beberapa strategi lainnya,” pungkasnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Tujuh Daerah di Kalteng Ini Terima Teguran KPK

Jumat, 26 April 2024 | 10:45 WIB
X