Di Kalteng Ada Masuk Kemarau Bulan Juni, Ada yang Bulan Juli

- Senin, 7 Juni 2021 | 15:07 WIB
ilustrasi
ilustrasi

Memasuki musim kemarau tahun ini, personel Manggala Agni di seluruh daerah operasi (Daops) di Kalteng telah siap siaga mengantisipasi potensi terjadinya karhutla.

“Seluruh personel Manggala Agni yang ada di seluruh Daops telah diinstruksikan untuk siap siaga 24 jam, mengantisipasi kemungkinan adanya kebakaran hutan dan lahan,” kata Koordinator Manggala Agni Kalteng Fahmi Nurjaman ST kepada Kalteng Pos, (6/6).

Dijelaskan Fahmi, sejak Mei lalu karhutla sudah sering terjadi. “Berdasarkan data kami, pada bulan Mei tercatat kebakaran hutan dan lahan terjadi di wilayah Kobar dan Sukamara. Sedangkan pada minggu ini, tercatat karhutla terjadi di kota Palangka Raya, Katingan, dan Gunung Mas,” beber Fahmi sembari menambahkan bahwa data tersebut adalah data karhutla yang proses pemadamannya dilakukan oleh petugas Manggala Agni.

Data itu belum seluruhnya tercatat, karena ada peristiwa karhutla di sejumlah daerah yang pemadamannya tidak melibatkan Manggala Agni.

Dikatakan Fahmi, untuk menghadapi potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Kalteng, pihaknya terus berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait, seperti BMKG, Polri-TNI, dan BPBD provinsi maupun daerah, serta Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar).

“Seperti untuk melihat potensi karhutla di Kalteng, kebetulan sumber info kami juga didapat dari aplikasi (milik) BMKG,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Stasiun BMKG Tjilik Riwut Kota Palangka Raya Catur Winarti melalui prakirawan Renianata menyampaikan, secara umum Kalteng memasuki musim kemarau pada Juni dan Juli.

Untuk wilayah Kabupaten Barsel, Bartim, Kapuas bagian tengah, Pulang Pisau, Gunung Mas bagian selatan, dan Kota Palangka Raya akan memasuki musim kemarau pada Juni. Sementara wilayah lainnya akan terjadi pada Juli.

“Perkiraan musim kemarau tahun ini tidak begitu parah, bahkan bisa dikatakan sedang saja atau netral, tapi yang pastinya bahwa Kalteng tahun ini masih merasakan musim kemarau,” ucapnya kepada Kalteng Pos, beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut ia mengatakan, puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada Agustus nanti, baik untuk wilayah kabupaten/kota yang memasuki musim kemarau pada bulan Juni maupun Juli.

Daerah-daerah yang memasuki musim kemarau pada Juni ini, pemerintah daerahnya diimbau tetap siaga dan waspada terhadap potensi karhutla karena intensitas hujan menurun.

“Karena ada pengurangan intensitas hujan selama musim kemarau ini, maka kami imbau kepada masyarakat Kalteng agar tidak melakukan pembersihan lahan dengan cara membakar supaya mengurangi kejadian karhutla,” pungkasnya.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

DPRD: Realisasi APBD Kotim tahun 2023 Lepas Target

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:40 WIB
X