Pantauan Kalteng Pos di terminal WA Gara Palangka Raya pada Minggu (2/5), jumlah penumpang bus yang berangkat dari terminal tersebut mulai mengalami peningkatan. Peningkatan jumlah penumpang bus yang cukup besar yakni yang menuju wilayah barat Kalteng seperti Sampit, Lamandau, dan Pangkalan Bun. Kursi-kursi bus terisi penuh.
Menurut keterangan Koordinator Terminal WA Gara Fajar Qomaru, peningkatan jumlah penumpang mulai terlihat sejak 1 Mei. Rata-rata meningkat 90 persen, baik untuk keberangkatan maupun kedatangan. Jumlah bus antar kota antar provinsi (AKAP) sebanyak 3 unit, sementara bus antar kota dalam provinsi (AKDP) berjumlah 14 unit. “Sebelumnya rata-rata hanya 50 persen saja kenaikan penumpang,” bebernya.
Fajar menjabarkan, sesuai ketentuan pemerintah terkait aturan perjalanan darat selama masa pandemi Covid-19, pihaknya menjalankan aturan protokol kesehatan secara ketat terhadap setiap penumpang.
“Protokol kesehatan di terminal selalu ketat, penumpang diwajibkan menggunakan masker, wajib mencuci tangan, dan menjaga jarak,” tuturnya seraya menambahkan bahwa penumpang yang datang dari luar Kalteng wajib memperlihatkan surat bebas Covid-19 sesuai Surat Edaran Satgas Nomor 13 Tahun 2021 dan SE Gubernur Kalteng Nomor 443.1/40 serta Permenhub Nomor 13 Tahun 2021.
Wartawan Kalteng Pos juga sempat berbincang dengan penumpang. Salah satunya Wahidah. Mahasiswi IAIN Palangka Raya ini mengaku akan pulang ke kampung halamannya di Pangkalan Bun. “Saya mau pulang ke Pangkalan Bun untuk berlebaran dengan orang tua di sana,” kata Wahidah.
Wahidah yang mengaku baru tahun ini menjadi mahasiswi, memutuskan mudik lebih awal untuk mengantisipasi larangan melintas. “Karena adanya larangan, takutnya kalau ditunda bisa tidak sempat lagi,” ucapnya seraya menyebut dirinya tak diminta melengkapi diri dengan surat bebas Covid-19, tapi ongkos bus justru naik Rp25 ribu menjadi Rp150 ribu untuk kelas ekonomi. (kaltengpos)
