TENANG..!! Lahan Petani Food Estate Diasuransikan

- Sabtu, 1 Mei 2021 | 11:07 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo saat mengunjungi food estate di Kalteng.
Mentan Syahrul Yasin Limpo saat mengunjungi food estate di Kalteng.

PALANGKA RAYA-Ancaman gagal panen memang menjadi risiko sektor pertanian. Tak terkecuali di kawasan Food Estate yang sedang gencar dikembangkan oleh pemerintah di Kalimantan Tengah (Kalteng) ini. Meski demikian, para petani tidak perlu waswas lagi. Pasalnya pemerintah sudah melakukan antisipasi. Tiap saat selalu mengawasi, mendampingi, bahkan membentengi petani mencegah gagal panen.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kalteng Sunarti mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan asuransi bagi para petani jika sewaktu-waktu terjadi gagal panen. Untuk hal ini pemerintah bekerja sama dengan Jasindo.

"Menghadapi kemungkinan gagal panen yang dialami oleh petani, pemerintah sudah menyiapkan ganti ruginya berupa asuransi," kata Sunarti, (30/4).

Lebih lanjut diungkapkannya, pada dasarnya petani harus membayar iuran asuransi sebesar Rp36 ribu per musim, sementara Rp144 ribu dibayarkan oleh pemerintah. Namun, besaran iuran yang dibebankan kepada petani itu dibayarkan oleh pemerintah.

"Sebetulnya Rp36 ribu dibayar oleh petani dan Rp144 ribu dibayar oleh pemerintah, tapi gubernur meminta agar petani tidak perlu membayar iuran (asuransi) ini alias gratis," ungkapnya.

Menurutnya, asuransi ini akan sangat berguna bagi petani di kemudian hari apabila terjadi gagal panen karena serangan hama, kekeringan, puso, dan lainnya. Asuransi yang didapatkan petani sebesar Rp6 juta per hektare per musim.

"Pemerintah sudah bekerja sama dengan Jasindo untuk memberi asuransi kepada petani yang mengalami gagal panen dengan besaran Rp6 juta per hektare per musim," bebernya.

Sunarti menambahkan, dalam pengembangan Food Estate tahun lalu, ada beberapa petani yang diketahui mengalami gagal panen karena puso. Wilayah yang mengalami gagal panen yakni Desa Tahai, Kabupaten Pulang Pisau.

"Terhadap petani yang mengalami gagal panen di lokasi tersebut sudah diberi ganti rugi" tegasnya.

Dengan demikian, meskipun terjadi gagal panen, para petani tidak akan mengalami kerugian. Pada pengembangan tahun lalu, dari 30 hektare lahan yang digarap, hanya 124 hektare yang mengalami gagal panen. "Asuransi sudah dibayarkan kepada mereka," tutupnya.

 

Antisipasi Ancaman Kekeringan, Petani Dambakan Bantuan Pompa Air ===judul baru

 

Sementara itu, sejumlah petani di Desa Belanti Siam Blok A, Kecamatan Pandih Batu mendambakan bantuan pompa air untuk membasahi lahan pertanian yang mulai mengering karena minimnya curah hujan. Untuk mengatasi masalah tersebut, para petani mengharapkan adanya droping mesin pompa air ke lahan garapan mereka.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Perumahan Dinas Guru di Katingan Jadi Arang

Rabu, 17 April 2024 | 12:57 WIB

Pantai Sungai Bakau Perlu Tambahan Fasilitas

Minggu, 14 April 2024 | 15:00 WIB

Warga Serbu Pusat Perbelanjaan di Kota Sampit

Minggu, 14 April 2024 | 10:26 WIB
X