Buka Puasa Bersama, Belasan Warga Keracunan Takjil

- Kamis, 22 April 2021 | 11:32 WIB
Pasien di besuk oleh aparat.
Pasien di besuk oleh aparat.

KUALA KAPUAS-Belasan warga RT 04, Desa Lamunti, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas diduga mengalami keracunan makanan pada Selasa (20/4) pukul 22.00 WIB. Hingga Rabu (21/4) para korban masih dirawat di Puskesmas Lamunti. Peristiwa itu terjadi setelah mereka mengonsumsi takjil atau makanan berbuka puasa di Musala Miftahul Jannah, RT 04, Desa Lamunti, Kecamatan Mantangai.

"Warga yang mengeluh pusing, sakit perut, dan diare berjumlah 15 orang, ada 13 korban yang dirawat di Puskesmas Lamunti," ungkap Kapolres Kapuas AKBP Manang Soebeti melalui Kapolsek Mantangai Iptu Catur Winarno, Rabu (21/4).

Kapolsek menerangkan, ada 15 warga yang mengalami gejala. 13 orang ditangani tenaga medis di puskesmas. Mereka adalah Ani (26), Nur Aini (7), Rianti (15), Marianti (38), Susanti (22), Syahdan (4), Ardani (7), Kesya Rimba (8), Putra Rimba Wahyudi (32), Dara (15), Kane (15), Selasih (13), dan Sumi (30). Sedangkan 2 korban menjalani perawatan di rumah, yakni Rudi (35) dan Irma (35).

"Barang bukti berupa sampel makanan sedang diuji di laboratorium Dinas Kesehatan Kapuas," ucapnya. Iptu Catur menjelaskan kronologi peristiwa. Ia menyebut, pada Senin 21 April pukul 17.30 WIB di RT 04, Desa Lamunti, Kecamatan Mantangai dilaksanakan buka puasa bersama di Musala Miftahul Jannah. Acara itu dihadiri kurang lebih 30 warga. Yang mendapat giliran sebagai penyumbang makanan untuk takjil adalah Kadir, Dadie, Wawandra, Juandi, dan Roliansyah.

"Menu makanan berupa nasi putih lauk telur dimasak merah, mi keriting, serta telur oseng," bebernya. Lebih lanjut dikatakannya, takjil tersebut dibagikan sebelum acara buka bersama. Sebagian warga langsung menyantapnya di musala, sedangkan sebagian warga membawa pulang untuk dimakan di rumah. Selasa (20/4) sekitar pukul 22.00 WIB, sejumlah warga mendatangi Puskesmas Lamunti dengan keluhan pusing, sakit perut, dan diare. "Penyebabnya masih dalam penyelidikan," pungkasnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Panahatan Sinaga mengatakan, diperkirakan jumlah warga yang hadir dalam acara buka puasa bersama itu lebih dari 30 orang. Yang saat ini mendapat perawatan medis di Puskesmas Lamunti berjumlah 13 orang.

"Dua di antara mereka masih berkeluhan, agak serius, tetapi masih bisa ditangani di puskesmas," ungkap Sinaga. Menurut Sinaga, RSUD dr. Soemarmo Sosroatmodjo Kapuas sudah siap menangani perawatan jika ada yang dirujuk. Pihak BPBD Kapuas dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kapuas juga akan turun ke lokasi membawa obat-obatan. "Ambulans akan kami siagakan, juga tempat tidur lipat, sudah kami koordinasikan dengan kepala Dinas Sosial Kabupaten Kapuas," jelasnya.

Berkaca dari kejadian ini, Sinaga mengimbau agar meniadakan acara buka puasa bersama. Apalagi saat ini sedang pandemi Covid-19. "Sampel makanan yang dikonsumsi sudah diamankan untuk diuji di laboratorium," tutupnya.

Sementara itu, Camat Mantangai Yubderi membenarkan soal belasan warga yang diduga keracunan makanan saat berbuka puasa bersama."Informasinya mereka (para korban) mengonsumsi ayam masak merah, ada 13 orang yang sedang dirawat di Puskesmas Lamunti," ungkap Yubderi kepada Kalteng Pos melalui sambungan telepon.

Ia menjelaskan, warga yang diduga keracunan makanan itu ditangani secara baik oleh petugas medis Puskesmas Lamunti. "Kami harapkan kondisi mereka segera membaik, akan kami pantau terus perkembangan, nanti akan di-update soal kondisi mereka," tuturnya. (alh/ce/ala)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Perumahan Dinas Guru di Katingan Jadi Arang

Rabu, 17 April 2024 | 12:57 WIB

Pantai Sungai Bakau Perlu Tambahan Fasilitas

Minggu, 14 April 2024 | 15:00 WIB

Warga Serbu Pusat Perbelanjaan di Kota Sampit

Minggu, 14 April 2024 | 10:26 WIB
X