Umat Kristiani Ziarah, Peluang Pedagang Bunga Dadakan

- Sabtu, 3 April 2021 | 10:55 WIB

Momen ziarah umat nasrani ke permakaman selama pekan Paskah ini dimanfaatkan oleh sejumlah warga untuk mengais rezeki dengan berjualan kelengkapan ziarah, seperti bunga tabur, rangkaian bunga hias, dan lilin di sekitar kompleks permakaman umum. Seperti yang terlihat di kompleks TPU Kristen, Jalan Tjilik Riwut Km 2. Beberapa penjual bunga dadakan menggelar dagangan, mulai dari luar pintu gerbang sampai ke dalam kompleks permakaman.

Dengan beralaskan meja dan dinaungi payung besar, para penjual bunga rampai dan lilin membuka lapak. Menawarkan dagangannya kepada para peziarah yang datang (2/4).

Menurut Irma, salah seorang penjual bunga rampai dan bunga hias yang membuka lapak di pintu gerbang kompleks TPU Kristen Km 2, penjualan bunga rampai dan bunga hias kali ini cukup laris.

“Lumayan ramai, apalagi kami berjualan sejak Kamis,” ucap perempuan yang mengaku tinggal di Jalan Kariraman I itu, kemarin.

Irma yang hampir 10 tahun selalu berjualan bunga hias saat perayaan Paskah ini mengaku, dirinya nekat berjualan karena melihat tidak ada satu pun orang yang berjualan bunga hias saat Paskah tahun ini. Terlebih lagi sekarang ini masih dalam kondisi pendemi Covid-19.

“Saya lihat kemarin tidak ada yang jualan bunga hias, jadi saya nekat saja jualan,” kata Irma. Perempuan yang merupakan pemilik usaha Purnama Florist ini menjual rangkaian bunga hias dengan harga bervariasi. Mulai dari Rp150 ribu sampai Rp250 ribu. Sedangkan bunga rampai atau bunga tabur dijualnya seharga Rp25 ribu.

“Ya, tergantung budget orang,” ujar Irma yang mengaku sempat kewalahan melayani pesanan para pembeli. Larisnya penjualan bunga rampai dan lilin para pedagang yang berjualan di TPU Kristen Km 2 juga dibenarkan oleh Salma dan Lila.

Menurut mereka, bunga rampai dan kelengkapan ziarah yang mereka jual cukup laris dibeli peziarah. “Ramai, mungkin karena banyak orang yang datang hari ini (kemarin),” ujar Salma yang mengaku tinggal di Jalan Tjilik Riwut Km 3 Palangka Raya.

Salma mengaku sudah sering berjualan bunga hias dan berbagai kelengkapan ziarah saat perayaan Paskah tiba. Yang dijualnya berupa bunga rampai, bunga hias, aneka parfum, dan lilin berbagai ukuran.

Untuk bunga hias, Salma mematok harga Rp30-35 ribu, sedangkan harga jual lilin disesuaikan dengan ukuran, mulai dari Rp20 ribu untuk ukuran kecil hingga Rp50 ribu untuk ukuran yang besar. Sementara menurut Lila, meskipun tahun ini suasana di TPU Kristen Jalan Cilik Riwut Km 2 cukup ramai, tapi masih belum sebanding dengan suasana Paskah sebelum terjadinya pandemi Covid-19.

“Kalau dibanding sebelum adanya Covid-19 sih, kalau suasana kaya gini bisa dibilang masih sepi, tetapi dibandingkan dengan Paskah tahun kemarin yang sudah terjadi Covid-19 lebih ramai dikitlah, tahun kemarin enggak ada orang yang datang, tahun ini masih lumayan,” kata Lila yang mengaku tinggal di Jalan Pelatuk.

Lila menuturan, puncak kunjungan peziarah saat pekan Paskah biasanya terjadi pada hari Sabtu, terutama ketika menjelang malam. “Biasanya banyak orang datang memasang lilin di kuburan,” ujarnya.

Sila berharap ia dan temannya tetap diperbolehkan berjualan di tempat itu alias tidak mengalami pengusiran seperti yang dialami tahun sebelumnya. “Kan orang datang cuman untuk masang lilin, nggak begadang semalaman kaya dulu lagi,” tambahnya.

Salma maupun Sila sama-sama mengaku bahwa untuk berjualan berbagai aneka kelengkapan ziarah selama pekan Paskah, mereka mengeluarkan modal hampir Rp1,5 juta. Mereka berharap bisa meraup sedikit keuntungang dengan berjualan di permakaman. “Kalau dulu untungnya bisa dapat Rp2 juta atau hampir Rp3 juta, tapi tahun ini kalau bisa dapat sejutaan saja sudah lumayan,” pungkasnya. 

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Infrastruktur di Pedalaman Katingan Memprihatinkan

Minggu, 21 April 2024 | 14:00 WIB
X