Melihat Perayaan Paskah di Kota Cantik, Tradisi Ziarah ke Permakaman, Peziarah Diingatkan Tidak Menginap di Makam

- Sabtu, 3 April 2021 | 10:55 WIB
Warga ziarah saat perayaan paskah.
Warga ziarah saat perayaan paskah.

Saban tahun merayakan Paskah, umat nasrani di Kota Cantik -julukan Palangka Raya- tak pernah melupakan tradisi berziarah ke makam sanak keluarga. Ketika berziarah, mereka tak hanya melakukan tabur bunga, tapi juga menghidupkan lilin dan menginap di permakaman.

 

AGUS JAYA, Palangka Raya

 

MENABUR bunga, berdoa dan menghidupkan lilin, serta menginap di permakaman anggota keluarga yang telah meninggal menjadi tradisi atau kebiasaan yang dilakukan umat nasrani tiap kali merayakan Paskah. Hal itu juga dilakukan oleh umat nasrani di Kota Cantik. Pada perayaan Paskah tahun ini, kompleks permakamam umum Kristen ramai dikunjungi peziarah.

Di kompleks permakaman itu, warga mengunjungi makam kerabat dan keluarga mereka yang dimakamkan di tempat itu, sekaligus membersihkan, menaburkan bunga atau meletakkan karangan bunga, dan memasang lilin di atas kuburan sebagai tanda hormat dan perhatian kepada mereka yang telah meninggal.

Meski demikian, ada satu tradisi atau kebiasaan yang tahun ini dibatasi, yaitu menginap dan berkumpul di permakaman pada malam Paskah. Kebijakan itu diambil demi menjamin kesehatan warga yang berziarah, karena saat ini masih dalam masaa pandemi.

Polresta Palangka Raya meminta agar warga meniadakan tradisi berkumpul di makam keluarga saat malam Paskah. Hal tersebut disampaikan Kapolresta Palangka Raya Kombespol Dwi Tunggal Jaladri melalui Kasat Lantas AKP Rikky Operiady saat diwawancarai Kalteng Pos, Jumat (2/3).

“Tradisi di sini (Palangka Raya) ada kegiatan bermalam di makam saat malam Paskah, kami anjurkan dan harapkan itu tidak dilaksanakan tahun ini,” kata Rikky yang ditemui di sela sela kesibukannya melakukan pengamanan ibadah Jumat Agung di Gereja YHS, Jalan RTA Milono.

Rikky mengimbau warga Kota Cantik, khususnya umat nasrani, yang ingin berziarah ke makam keluarga di TPU Kristen yang ada di sekitar Kota Palangka Raya pada malam Paskah, agar cukup melakukan kegiatan ibadah sederhana dan menyalakan lilin.

“Yang dilaksanakan cukup mengunjungi makam dan melaksanakan kegiatan ibadah atau doa untuk arwah keluarga, dan sebaiknya tidak bermalam di permakaman,” tegas Rikky.

Imbauan itu disampaikan Polresta Palangka Raya, mengingat kondisi saat ini yang cukup rawan akan ancaman terorisme. Selain itu, pandemi pun belum berakhir. Aktivitas yang menimbulkan kerumunan seharusnya dihindarkan demi mencegah penularan virus.

Rikky mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima dari Kabagops Polresta Palangka Raya, pihak polresta telah menyampaikan imbauan kepada warga untuk tidak melakukan kegiatan bermalam di permakaman saat malam Paskah melalui sejumlah pengurus dan pengelola makam TPU Kristen yang ada di Kota Palangka Raya.

Selain itu, petugas Polresta Palangka Raya sudah mulai melakukan sosialisasi dan imbauan langsung kepada warga yang terlihat sudah mulai melakukan ziarah ke makam keluarga menjelang perayaan Paskah.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Infrastruktur di Pedalaman Katingan Memprihatinkan

Minggu, 21 April 2024 | 14:00 WIB
X