Belum Ada Perhatian KONI, Atlet Kalteng Siap ke Papua Pakai Biaya Sendiri

- Jumat, 5 Maret 2021 | 10:48 WIB
Semangat para atlet cabang olahraga (cabor) Kalimantan Tengah (Kalteng) yang telah lolos ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua 2021 sangat tinggi.
Semangat para atlet cabang olahraga (cabor) Kalimantan Tengah (Kalteng) yang telah lolos ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua 2021 sangat tinggi.

Semangat para atlet cabang olahraga (cabor) Kalimantan Tengah (Kalteng) yang telah lolos ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua 2021 sangat tinggi. Buktinya, walaupun ada beberapa cabor belum mendapat kepastian keberangkatan dari KONI Kalteng, tapi tak menjadi halangan bagi mereka mempersiapkan diri dengan latihan mandiri.

 

EMANUEL LIU, Palangka Raya

 

SESUAI rencana, PON XX akan digelar di Papua pada 2-31 Oktober 2021. Tujuh bulan menjelang pesta olahraga multicabang se-Indonesia itu, sejumlah atlet cabor yang sudah lolos belum mengetahui apakah mereka bisa mengikuti event empat tahunan itu.

Pasalnya, hingga saat ini KONI Kalteng sebagai induk semua cabor belum memberi kepastian. Apakah 16 cabor yang telah lolos itu diberangkatkan semua, atau hanya membawa 8 cabor prioritas yang diprediksi bisa mendulang medali. Sementara 8 cabor lainnya, nasibnya belum pasti.

Walaupun belum ada kepastian keberangkatan, tapi sejumlah cabor tetap menjalankan program latihan mandiri. Motivasi untuk mengharumkan nama Bumi Tambum Bungai melalui prestasi menjadi tujuan mereka.

Bahkan ada cabor yang siap menyediakan dana sendiri untuk ikut event besar itu jika KONI tak berniat membawa mereka.

Seperti yang diungkapkan Sekretaris Umum Persatuan Binaraga Fitness Indonesia (PBFI) Kalteng Muhammad Hadi kepada Kalteng Pos via telepon, Kamis (4/3).

"Kendala yang dihadapi adalah kepastian keberangkatan cabor binaraga dari KONI yang belum final. Namun atlet sudah menyatakan siap berangkat dengan biaya pribadi, jika KONI memang tidak punya anggaran untuk memberangkatkan binaraga," tegas Hadi.

Kendala lain yang dihadapi adalah asupan nutrisi dan suplemen yang seadanya karena belum ada dukungan dari KONI. Kendala tersebut akan berpengaruh pada persiapan atlet. Sebab yang menentukan hasil pada cabang binaraga adalah persiapan yang matang dalam hal program latihan, nutrisi, dan suplemen.

Agus Dewantoro selaku atlet binaraga yang lolos PON di kelas 70 kg saat ini menjalani latihan secara mandiri. Sejauh ini masih dalam program bulking atau off-seassion.

"Atlet ini mempunyai kemauan yang kuat untuk berprestasi. Selain latihan mandiri, si atlet juga sudah membeli beberapa peralatan untuk melengkapi program latihannya menggunakan dana pribadi," ungkapnya.

Amad—panggilan akrab Muhamad Hadi berharap agar KONI bisa secepatnya memutuskan, apakah cabor binaraga diberangkatkan atau tidak. Termasuk kepastian pemusatan latihan daerah (pelatda), agar persiapan atlet bisa lebih maksimal. "Untuk target, binaraga termasuk cabang yang sulit diprediksi, karena tergantung matangnya persiapan si atlet, tapi kami optimistis bisa meraih medali di PON nanti," yakinnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Perumahan Dinas Guru di Katingan Jadi Arang

Rabu, 17 April 2024 | 12:57 WIB

Pantai Sungai Bakau Perlu Tambahan Fasilitas

Minggu, 14 April 2024 | 15:00 WIB

Warga Serbu Pusat Perbelanjaan di Kota Sampit

Minggu, 14 April 2024 | 10:26 WIB
X