Gubernur Kalteng Minta Perusahaan Ikut Terlibat Mengantisipasi Kebakaran

- Rabu, 3 Maret 2021 | 14:08 WIB
ilustrasi
ilustrasi

PALANGKA RAYA-Pandemi Covid-19 belum juga berakhir, tapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sudah muncul di depan mata. Tidak ingin terjadi bencana kabut asap seperti musim kemarau sebelumnya, para pemangku kepentingan langsung duduk bersama, bersinergi untuk melakukan pencegahan sedini mungkin.

Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran menginstruksikan kepada semua forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) untuk melakukan antisipasi dini karhutla tahun 2021. Selain intens melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk memberi pemahaman, gunernur juga meminta memperkuat patroli gabungan antara pemerintah, TNI, Polri, dan pihak terkait lainnya pada titik-titik yang dianggap rawan terjadi karhutla.

Orang nomor satu di Kalteng ini mengingatkan agar semua pihak harus bekerja keras dan tidak lelah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dengan cara apa pun.

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Palangka Raya hingga bulan Mei nanti diprediksi masih terjadi hujan di wilayah Kalteng.

"Meski demikian, perlu dilakukan antisipasi secara baik. Kabupaten Kotim sudah menetapkan status siaga darurat karhutla. Untuk daerah lainnya, jika dianggap perlu, maka selaku wakil pemerintah pusat di daerah, kami sangat mendukung," tegasnya dalam rapat koordinasi di Aula Jaya Tingang (AJT), Kantor Gubernur Kalteng, (2/3).

Pemetaan di daerah sudah dilakukan bersama jajaran forkopimda. Daerah-daerah yang dianggap rawan terjadi karhutla akan dilakukan patroli secara intens. "Kebakaran memang sering terjadi tiap tahun, baik dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja," jelasnya.

Guna menghindari terjadinya kabut asap seperti yang terjadi pada 2015 dan 2019 lalu, maka perlu ada langkah antisipasi. Salah satunya dengan melakukan rapat koordinasi. Rapat ini merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi nasional (rakornas) pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun 2021 yang dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin (22/2) lalu.

Ditegaskan gubernur, selama musim kemarau masih berlangsung, sebisa mungkin diupayakan agar lahan gambut tidak dibakar. Begitu pun dengan hutan dan tanah perbukitan.

"Karena resikonya akan berakibat fatal bagi kesehatan masyarakat, berdampak pada perekonomian, pendidikan, transportasi, dan lainnya," tegasnya lagi.

Oleh karena itu, semua pihak harus siaga dan lebih tanggap dengan kondisi lingkungan sekitar, mencegah potensi kebakaran hutan dan lahan.

Jika masih ada terjadi kebakaran, maka urusan sepenuhnya ditangani pihak penegak hukum untuk memberi penindakan sesuai dengan hukum dan aturan yang berlaku.

Disampaikannya, bantuan tak terduga yang disediakan oleh pemerintah provinsi senilai Rp100 miliar. Dana tersebut bisa digunakan untuk penanganan Covid-19, penanganan karhutla, dan lainnya.

Gubernur juga meminta semua pengusaha atau investor untuk terlibat dalam upaya pencegahan ini. Termasuk yang memelihara taman nasional, perusahaan pertambangan, HPH, dan perkebunan untuk menyerahkan perlengkapan dan peralatan pemadam kebakaran.

"Jika terbukti melakukan kelalaian, dicabut izinnya, kami akan koordinasikan dengan bupati sesuai kewenangan masing-masing," tegasnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

DPRD: Realisasi APBD Kotim tahun 2023 Lepas Target

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:40 WIB
X