PALANGKA RAYA-Berdasarkan rilis yang dikeluarkan Satgas Covid-19 Kalteng pada Senin (22/2), tercatat capaian vaksinasi tahap II untuk tenaga kesehatan (nakes) sudah berada pada angka 11.486 orang, atau 57,64 persen dari target 19.927 orang nakes. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Suyuti Syamsul menyebut, program vaksinasi yang digencarkan ini bertujuan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.
“Selain penerapan prokes, intervensi lain yang efektif untuk memutus mata rantai penularan virus yakni melalui upaya vaksinasi. Ini juga untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian, mencapai kekebalan kelompok dan melindungi masyarakat. Pasalnya, kekebalan kelompok hanya dapat terbentuk apabila cakupan vaksinasi tinggi dan merata di seluruh wilayah,” terang Suyuti, (22/2).
Berdasarkan pengamatan pihaknya, tingkat kerentanan masyarakat makin meningkat disebabkan kurangnya kesadaran terhadap penerapan protokol kesehatan. Untuk itu, pihaknya menganggap perlu ada intervensi selain penerapan protokol kesehatan, yakni berupa program vaksinasi.
Sementara itu, kasus baru Covid-19 di Kalteng minggu ke-51 kembali menurun menjadi zona risiko tinggi dengan skor 1,78. Artinya, status kesehatan minggu ini menurun atau lebih buruk dari minggu sebelumnya.
Ketua Harian Satgas Covid-19 Kalteng Darliansjah mengatakan, jumlah kasus baru meningkat kembali pada minggu ini dan belum menunjukkan situasi kesehatan yang terkendali dan aman. Perkembangan penanganan Covid-19 pada pekan ini harus menjadi pembelajaran serius.
“Peningkatan penularan terjadi lagi pada sepuluh kabupaten/kota dengan nilai Rt di atas satu,” bebernya, Senin (22/2).
Diungkapkannya, daerah yang berada pada Rt di atas 1 yakni Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Barito Timur (Bartim), Katingan, Kapuas, Barito Utara (Batara), Murung Raya (Mura), Seruyan, Lamandau, dan Gunung Mas (Gumas). Untuk angka kesembuhan pada minggu ke-51 ini ada 386 orang atau 3,3 persen dengan rata-rata 55 kesembuhan per hari.
“Angka kesembuhan juga mengalami penurunan dari minggu sebelumnya, tercatat sembilan kabupaten yang mengalami penurunan,” ungkapnya.
Sembilan daerah itu mencakup Kota Palangka Raya, Barito Timur (Bartim), Katingan, Kapuas, Batara, Mura, Seruyan, Lamandau, dan Gumas. Sedangkan persentase perawatan kasus meningkat di tujuh kabupaten, meliputi Kota Palangka Raya, Kapuas, Batara, Mura, Seruyan, Lamandau, dan Gumas.
“Sedangkan angka kematian meningkat di lima kabupaten/kota, yakni Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Barito Timur (Bartim), Katingan, Batara dan Barito Selatan (Barsel). (abw/ce/ala)
