Kepala Seksi Humas Pelayanan Unit Pelayanan Pengaduan Kesehatan RSDS Cipta menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan KPU dan menyerahkan seluruh data yang diminta, meski tidak membuat surat resmi terhadap data-data yang dikirimkan tersebut.
“Ada satu pasien yang katanya bisa memilih di RSDS, itu pun kami tidak mengeluarkan surat resmi. Kalau memang perlu surat resmi, maka pertanyaannya dari mana data satu orang itu? Kami tidak pernah memberikan data hanya satu orang,” bebernya.
Batalnya pemungutan suara di rumah sakit itu membuat beberapa pasien kecewa. Salah satunya Meriati. Dalam rangka menyukseskan pesta demokrasi, ia mengaku ingin ikut berpartisipasi. Hingga siang hari perempuan yang sudah lima hari dirawat ini tidak juga mendapat kunjungan dari petugas KPPS.
“Saya sudah terdaftar di DPT tempat asal saya, KPU juga sudah mendata, harapannya ada petugas datang, tetapi tidak datang hingga siang ini (kemarin, red),” ungkapnya kecewa. (pro)