Fakultas Kedokteran UPR Masih Kekurangan SDM Pengajar

- Sabtu, 24 Oktober 2020 | 13:43 WIB

PALANGKA RAYA -Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Palangka Raya (UPR) menjadi salah satu pencetak dokter di Kalteng. Kehadiran fakultas ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan dokter di Bumi Tambun Bungai ini. Tentu saja sumber daya manusia (SDM) pengajar di FK UPR sangat dibutuhkan untuk mendukung pembentukan dokter yang berkompeten.

Hal ini diakui oleh Dekan FK UPR Prof Dr dr Syamsul Arifin. Kendala itu yang dialami saat ini dalam upaya mencetak dokter-dokter di FK UPR. Meskipun saat ini SDM pengajar di FK UPR mencukupi, tapi masih dibantu oleh dosen dari luar dan dosen pendidik dari rumah sakit.

“Namun untuk perhitungan akreditasi, maka diharapkan dosen tetap diperbanyak, apalagi status FK UPR saat ini masih tahap berkembang,” katanya kepada Kalteng Pos, Jumat (23/10).

Diungkapkannya, bagian preklinik masih kekurangan. Sementara untuk bagian rumah sakit sudah tercover. Namun, semua itu juga dari pendidik klinis yakni dokter dari RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya.

“Saya sangat berharap adanya ketersediaan SDM pengajar di FK UPR. Dalam beberapa kesempatan seperti rapat lintas sektor, saya sampaikan soal kebutuhan kami kepada pemerintah daerah, terutama bantuan pendidikan dosen baik yang S2 maupun S3,” ungkapnya kepada Kalteng Pos.

Sedangkan untuk rencana pengembangan dengan membuka dokter spesialis, pihaknya menyebut belum ada. Meskipun rencana dan keinginan tentu saja ada.

“Karena untuk studi dokter spesialis ini harus memiliki dosen S3 dan harus memiliki banyak subspesialis juga,” tegasnya.

Syamsul menyebut, selama ini untuk penerimaan mahasiswa kedokteran melalui tiga tahapan. Pertama yakni jalur undangan atau yang sering disebut dengan SNMPTN, jalur kedua yakni SBMPTN, dan yang ketiga adalah jalur mandiri. “Untuk jalur mandiri 80 persen itu putra daerah, selebihnya menyeluruh ada dari luar Kalteng,” katanya.

Untuk diketahui, FK UPR 30 September lalu melantik dan mengambil sumpah 32 orang dokter baru angkatan XV. Sejak berdiri tahun 2013 lalu, tercatat sudah ada 164 orang dokter lulusan FK UPR.

“Kebanggaan bagi UPR, di tengah pandemi mampu melantik dan mengambil sumpah 32 dokter baru. Mereka lulus dengan hasil sangat memuaskan untuk nilai akademik dan uji kompetensi profesi dokter,” ujar Rektor Universitas Palangka Raya Dr Andrie Elia kala itu.

Untuk pengembangan FK UPR ini, rektor berharap adanya dukungan dari pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota. Misalnya dengan memberikan beasiswa penuh untuk mahasiswa daerah masing-masing maupun bantuan untuk pengembangan fasilitas pendidikan di FK UPR.

Dari tahun ke tahun kualitas lulusan FK UPR terus meningkat. Terbukti nilai ujian CBT untuk ujian kompetensi dokter angkatan XV lebih tinggi dibandingkan angkatan-angkatan sebelumnya. Bahkan menurut Dekan FK UPR, di antara lulusan itu ada yang meraih nilai 90.

“Ini lulusan terbaik. Karena baru tahun ini ada yang mampu mencapai nilai 90 untuk CBT. Angka terendahnya 55, meski angka kelulusan minimal 66. Dari indeks prestasi kumulatif (IPK) ada yang mencapai 3,51,” ujar Syamsul.

Nilai akademik tertinggi diraih oleh dr Dita Ayu Pertiwi, putri dari Hadi Purwanto dan Sri Indah Pudji Lestari, dengan IPK 3,51. Menyusul dr Luh Ade Gina Andriyani, putri dari I Nyoman Budaya dan Luh Gede Karyawati, dengan IPK 3,50. Selanjutnya ada dr Fia Delfia Adventy, putri dari Cipto T Agan dan Leliana S dengan IPK 3,50. Sedangkan IPK terendah bernilai 3,22. (abw/ce/ram)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

DPRD: Realisasi APBD Kotim tahun 2023 Lepas Target

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:40 WIB
X