Empat Kabupaten di Kalteng Tanggap Darurat Banjir

- Kamis, 24 September 2020 | 10:45 WIB
Warga dengan rakit seadanya.
Warga dengan rakit seadanya.

PALANGKA RAYA-Bencana banjir di sejumlah wilayah Kalteng masih terjadi. Bahkan daerah yang sudah menetapkan status tanggap darurat pun bertambah. Hingga saat ini, sudah ada empat kabupaten di Kalteng yang menetapkan status tanggap darurat. Yakni Kabupaten Lamandau, Seruyan, Katingan, dan menyusul Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

“Kami sudah menginfokan melalui BPBD kabupaten/kota se-Kalteng termasuk satuan tugas (satgas) banjir di seluruh daerah untuk melakukan upaya-upaya antisipasi banjir, termasuk upaya mitigasi,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalteng Darliansjah, Selasa (22/9).

Saat ini pihaknya juga sudah menugaskan tim gabungan dari tingkat provinsi untuk terjun ke kabupaten yang sudah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir. Tim ini terdiri atas BPBD, Dinas Sosial (Dinsos), TNI, Polri, dan relawan. “Mereka (tim gabungan, red) melakukan pendampingan di posko-posko satgas kabupaten,” ungkapnya kepada Kalteng Pos.

Berdasarkan update data banjir per Senin (21/9) lalu, tercatat sudah 20.065 KK terdampak banjir atau 43.785 jiwa. Meski tidak semua korban terdampak banjir mengungsi, tetapi ada beberapa yang harus mengungsi. Tercatat sebanyak 1.173 KK atau 3.249 jiwa.

“Total bangunan  yang juga terdampak banjir sebanyak 7.497 unit. Data ini tidak hanya di empat kabupaten yang menetapkan tanggap darurat banjir, tetapi juga beberapa kabupaten lain seperti Kabupaten Murung Raya, Gunung Mas, Kapuas, dan Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar),” sebut Darliansjah.

Pihaknya juga menyampaikan analisis penyebab banjir di beberapa daeerah. Misalnya, kejadian banjir yang melanda wilayah Desa Kina, Kecamatan Batangkawa, Kabupaten Lamandau dipengaruhi oleh adanya shearline yang mengakibatkan adanya perlambatan kecepatan angin. Faktor ini dapat didukung oleh citra satelit dan radar yang menunjukkan adanya awan kumulonimbus yang disertai awan menengah dan awan tinggi lainnya yang meluas.

“Sehingga menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah kejadian. Data ini berdasarkan BMKG Palangka Raya,” ucapnya.

Seperti halnya di Kecamatan Tewang Sangala Garing, Kabupaten Katingan dan Kecamatan Mentaya Hulu, Kotim, disebabkan terdapatnya daerah pertemuan perlambatan kecepatan angin. Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di sekitar wilayah tersebut. Hal serupa juga terjadi di wilayah Kapuas.(kaltengpos/101kpfm)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Perumahan Dinas Guru di Katingan Jadi Arang

Rabu, 17 April 2024 | 12:57 WIB

Pantai Sungai Bakau Perlu Tambahan Fasilitas

Minggu, 14 April 2024 | 15:00 WIB

Warga Serbu Pusat Perbelanjaan di Kota Sampit

Minggu, 14 April 2024 | 10:26 WIB
X