Bulan Depan Mulai Program Food Estate, Target Garap 30 Ribu Hektare Lahan

- Kamis, 24 September 2020 | 10:42 WIB
LIHAT LOKASI: Presiden RI H Joko Widodo saat melihat langsung persiapan lahan food estate di Kalteng.
LIHAT LOKASI: Presiden RI H Joko Widodo saat melihat langsung persiapan lahan food estate di Kalteng.

JAKARTA– Program lumbung pangan nasional alias food estate segera dimulai. Bulan depan pemerintah menanami lahan di Kalimantan Tengah. Selain padi dan singkong, lahan itu akan ditanami produk hortikultura lain yang mampu menjamin kelangsungan pangan Indonesia.

Kemarin (23/9) Presiden Joko Widodo memimpin rapat kabinet terbatas untuk membahas kelanjutan program tersebut. Untuk saat ini, program itu diprioritaskan di tiga kabupaten. Yakni, Kapuas dan Pulang Pisau di Kalteng serta Humbang Hasundutan di Sumut. ’’Setelah ini (selesai), mulai pengerjaan di lapangan untuk provinsi lain, yaitu Papua, NTT, dan Sumatera Selatan,’’ katanya.

Total lahan yang disiapkan di Kalimantan seluas 770 ribu hektare. Sekitar 148 ribu hektare di antaranya merupakan kawasan irigasi. ’’Ini yang dipakai untuk tanam padi,’’ lanjutnya. Selebihnya, 622 ribu hektare, merupakan lahan nonirigasi yang akan ditanami singkong, jagung, dan tanaman lain plus peternakan.

Presiden juga meminta akses segera dikerjakan untuk memudahkan alat mesin pertanian (alsintan) masuk. Kemudian, pengembangannya ke depan harus dihitung agar yang ditanam hanya tanaman yang dibutuhkan. Termasuk model bisnisnya. Bila modelnya sudah tepat, provinsi-provinsi lain bisa menggunakannya.

Penanaman dimulai di Kalteng bulan depan pada lahan seluas 30 ribu hektare. ’’Kurang lebih (selama) 44 hari,’’ terang Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo seusai ratas. Pengolahan lahan sudah selesai, tinggal penanaman. Komoditas yang akan ditanam adalah padi.

Food estate akan menjadi percontohan korporasi petani dan korporasi pertanian. Karena itu, tanaman hortikultura juga ditanam, terutama jeruk. Juga dibuat kawasan perkebunan, terutama untuk kelapa. ’’Kita berharap tidak menjual gabah di sana. Yang ada adalah menjual beras,’’ lanjut Yasin.

Produk akan disalurkan terutama ke marketplace. Karena basisnya adalah industri pertanian, arahnya juga pada ekspor. Syaratnya, ekspor hanya dilakukan bila cadangan pangan Indonesia dinyatakan cukup.

Yasin menegaskan bahwa berbagai alsintan sudah siap di lokasi dan bisa segera dioperasikan begitu penanaman dimulai. Sebab, presiden meminta mekanisasi pertanian dilakukan di food estate. ’’Traktor berjumlah 1.200-an, juga alat lain,’’ tambah mantan gubernur Sulsel itu. Sistem penaburan benih, pupuk, dan penggunaan drone akan dijalankan semua.

Dengan kerja sama itu, Mentan berharap Indonesia memiliki lumbung pangan baru yang bisa menopang kebutuhan cadangan pangan nasional serta menghasilkan produksi pertanian berkualitas.

’’Kita berharap muara akhirnya ada pada industri. Kita tidak akan menjual gabah saja, tetapi juga beras berkualitas yang dapat masuk ke marketplace. Kalau ditata dengan baik, ini bisa menjadi produksi yang berkualitas ekspor sehingga kita punya cadangan yang cukup dan dapat meningkatkan pendapatan nasional,’’ tegasnya.

Yasin mengatakan, di lapangan nanti Kementan menguatkan aneka ragam tanaman pangan. Misalnya, subsektor hortikultura, perkebunan, dan peternakan. Jadi, komoditas yang ditanam bukan hanya padi. Dia optimistis bulan depan lahan yang digarap mencapai 30 ribu hektare. Secara teknis, pekan pertama Oktober digelar penggarapan lahan dengan menggunakan alat pertanian, drone, dan deretan mesin lainnya.

Yasin menambahkan, presiden berharap mekanisasi dan teknologi pertanian bisa diterapkan di sana. Kementan juga sudah menyiapkan sistem penaburan benih dan pupuk dengan menggunakan drone serta memberdayakan petani. ’’Insya Allah setelah kickoff penanaman bisa cepat rampung di 30 ribu hektare,’’ katanya.

Menhan Prabowo menuturkan, food estate menjadikan pemerintah lebih siap dalam menghadapi ancaman krisis pangan. ’’FAO sudah berkali-kali memberikan peringatan supaya semua negara bersiap-siap menghadapi kemungkinan kelangkaan pangan,’’ ujarnya.

Kemenhan, lanjut Prabowo, menyiapkan cadangan terakhir dari semua program food estate. Yakni, penanaman singkong besar-besaran. Sementara itu, program utama seperti padi, jagung, dan hortikultura disiapkan Kementan. Sebab, bagaimanapun pengendali utama tetap ada di Kementan. (byu/wan/c7/oni)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Infrastruktur di Pedalaman Katingan Memprihatinkan

Minggu, 21 April 2024 | 14:00 WIB
X