Food Estate Jadi Cadangan Logistik Strategis

- Kamis, 16 Juli 2020 | 12:55 WIB
Presiden saat berada di Kalteng
Presiden saat berada di Kalteng

JAKARTA– Keputusan Presiden Joko Widodo sudah menunjuk langsung Kementerian Pertahanan (Kemhan) menjadi leading sector proyek pengembangan food estate di Kalimantan Tengah menuai sorotan. Kemhan pun menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil lantaran perspektif yang digunakan pemerintah dalam proyek tersebut adalah pertahanan negara.

Juru Bicara (Jubir) Menhan Dahnil Anzar Simanjuntak menyampaikan hal itu kepada awak media Selasa (14/7). Menurut dia Undang-Undang (UU) Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara turut menjadi rujukan. Menurutnya, potensi ancaman nirmiliter seperti krisis pangan akibat pandemi perlu diantisipasi. Untuk itu, negara menyiapkan food estate.

Dahnil menyebut, food estate di Kalimantan Tengah akan berfungsi sebagai cadangan logistik strategis untuk pertahanan negara. ”Karena pengembangan food estate di Kalimantan Tengah tidak seperti pengembangan yang misalnya dilakukan oleh fungsi-fungsi Kementerian Pertanian atau Bulog,” bebernya. Cadangan pangan dari food estate itu hanya dipakai saat darurat.

Kemhan memang sudah menganalisis potensi ancaman tersebut sejak jauh hari. Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono bahkan turun langsung untuk memastikan food estate dapat diwujudkan. ”Karena dia menggunakan perspektif pertahanan negara, ditunjuklah Kemhan itu leading sector,” kata Dahnil.

Menurut dia, itu sesuai dengan pasal 6 UU nomor 3 tahun 2002 yang menyatakan bahwa pertahanan negara diselenggarakan melalui usaha membangun dan membina kemampuan daya tangkal negara dan bangsa menanggulangi setiap ancaman. Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa pengembangan food estate tetap melibatkan instansi lain.

Kemhan tidak bergerak sendirian. Dalam hal ini, kata Dahnil, kementerian terkait lainnya tetap dilibatkan. Mulai Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, sampai Kementerian PUPR. ”Saling berkoordinasi, berkolaborasi untuk pengembangan food estate di Kalimantan Tengah itu sebagai cadangan logistik strategis,” kata dia.

Pria yang pernah dipercaya sebagai ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah tersebut memastikan, tidak ada tumpang tindih tugas lantaran Kemhan ditunjuk sebagai leading sector. ”Ini terkait koordinasi yang rapi, koordinasi yang baik,” tegasnya. Dia juga membantah anggapan soal cetak sawah dalam proyek food estate tersebut.

Sebab, tidak ada cetak sawah di food estate. ”Ini adalah program pengembangan pusat cadangan pangan, di sana tidak hanya akan ditanam padi tetapi juga menanam komoditi-komoditi lainnya,” terang Dahnil. Dia pun mencontohkan singkong dan jagung yang akan ditanam di food estate tersebut.

Tujuannya tidak lain untuk memperkuat ketahanan pangan Indonesia. ”Dan cadangan logistik strategis di masa yang akan datang, untuk pertahanan negara yang lebih kuat,” jelasnya. Khususnya saat berhadapan dengan situasi darurat seperti krisis akibat pandemi. WHO sudah mengingatkan potensi ancaman itu. Melalui food estate, pemerintah menyiapkan diri. (syn/)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

DPRD: Realisasi APBD Kotim tahun 2023 Lepas Target

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:40 WIB
X